Saat memasuki dunia kerja, beban dan tuntutan pekerjaan adalah santapan sehari-hari. Bagaimana tidak, faktanya, menyelesaikan sebuah pekerjaan tidak selalu mudah. Ada saatnya kamu harus mengejar target, memenuhi tenggat waktu, bahkan mengatasi konflik. Semua itu menuntutmu untuk mampu bekerja di bawah tekanan.
Agar kamu dapat menghadapi situasi kerja di bawah tekanan, ada lho beberapa hal yang dapat kamu lakukan. Simak berikut ini, ya!
1. Berusahalah untuk Tetap Tenang
Menjaga diri untuk tetap tenang ketika berada dalam tekanan memang bukanlah hal yang mudah. Namun jika kamu mampu melakukannya, maka kamu akan dinilai sebagai seorang pekerja yang profesional. Bersikap tenang juga akan membantumu berpikir lebih jernih, sehingga kamu dapat menyelesaikan pekerjaan ataupun permasalahan yang kamu hadapi dengan lebih baik dan bijaksana.
Cobalah kerjakan tugasmu dengan perlahan. Beri jeda otakmu untuk beristirahat sejenak, misalnya dengan berjalan-jalan di sekitar kantor ataupun menikmati secangkir kopi favoritmu. Pahami juga tujuan dari tugas yang diberikan kepadamu. Dengan memahami tujuan dari sebuah tugas, kamu akan lebih mengerti jika atasanmu mungkin bersikap sedikit menekan atau mungkin memintamu menyelesaikan tugas tersebut dengan deadline yang ketat.
2. Fokuslah untuk Menyelesaikan Tugasmu
Banyaknya tekanan yang dihadapi dalam pekerjaan, tak jarang membuat seorang pekerja mengeluh. Bukannya berfokus pada solusi, ia malah berfokus pada perasaannya sendiri. Walhasil, pekerjaan tak kunjung selesai dan tekanan justru semakin besar.
Oleh karena itu, fokuslah pada penyelesaian pekerjaanmu. Daripada terlalu banyak mengeluh, lebih baik kamu memetakan langkah-langkah apa saja yang dapat kamu lakukan agar pekerjaan tersebut lekas selesai.
3. Ubah Caramu Memaknai Sebuah Tekanan
Apa yang sebenarnya membuatmu merasa tertekan dalam pekerjaan, bisa jadi adalah persepsimu tentang tekanan itu sendiri. Jika kamu menganggap beban dan tuntutan kerja sebagai sesuatu yang mengerikan, maka persepsi tersebut akan memberimu rasa takut yang dapat menghambat produktivitasmu.
4. Bicarakan dengan Atasanmu
Jika semua upaya telah coba kamu lakukan namun tetap masih merasa tertekan, ada baiknya kamu sampaikan hal tersebut pada atasanmu. Carilah waktu yang tepat untuk membicarakannya, misalnya ketika atasanmu tampak tidak sedang sibuk. Sampaikan dengan tenang dan gunakanlah tutur kata yang baik, hindari menggunakan kosakata yang bersifat keluhan. Fokuslah pada hal-hal teknis tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadamu, bukan pada perasaanmu.
sumber : tugu.com
Untuk mencegah terjadinya arc flash dan mengurangi risiko cedera atau kerusakan, langkah-langkah pencegahan berikut dapat diterapkan:
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten, dapat mengurangi risiko terjadinya arc flash dan meningkatkan keselamatan pekerja di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Selain itu, pengawasan dan peninjauan terus menerus terhadap keamanan sistem kelistrikan juga sangat penting untuk menjaga lingkungan kerja tetap aman dari potensi bahaya arc flash.
Tips Keselamatan Kerja untuk Menghindari Arc Flash
Berikut adalah beberapa tips keselamatan kerja yang dapat membantu menghindari risiko arc flash di lingkungan kerja:
Dengan mematuhi tips keselamatan kerja ini dan mengadopsi praktik keselamatan yang baik, Anda dapat membantu mengurangi risiko terjadinya arc flash dan menjaga keselamatan diri sendiri serta rekan kerja di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan yang melibatkan risiko listrik.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penting untuk diingat bahwa arc flash adalah bahaya serius yang dapat terjadi di lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Dampaknya dapat fatal, menyebabkan luka bakar serius, kerusakan mata dan pendengaran, gangguan pernapasan, bahkan kematian. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, tanda-tanda, dampak, dan langkah-langkah pencegahan arc flash, kita dapat mengurangi risiko dan menjaga keselamatan diri dan rekan kerja.
Melakukan inspeksi dan pemeliharaan sistem kelistrikan secara berkala, menggunakan alat pelindung diri yang tepat, melatih pekerja tentang bahaya arc flash, memasang perangkat perlindungan arc flash, serta mengikuti tips keselamatan kerja yang tepat dapat membantu mencegah kejadian arc flash dan melindungi keselamatan di tempat kerja. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan harus diadopsi secara konsisten untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dari risiko arc flash.
sumber: indonesiasafetycenter
Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.
Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.
Sukralfat atau sucralfate adalah obat untuk mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis. Sukralfat tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan suspensi yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Sukralfat bekerja dengan cara menempel di bagian lambung atau usus yang terluka. Obat ini melindungi lukadari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu. Dengan begitu, sukralfat mencegah luka menjadi semakin parah dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.
Jika nantinya dengan penerapan pola hidup sehat tersebut kekambuhan sakit maag masih sering terjadi dan belum dapat teratasi dengan secara mandiri, maka sebaiknya periksakan diri anda ke dokter penyakit dalam.
sumber : alodokter
Dalam menjaga keselamatan di lingkungan kerja berpotensi berbahaya, lifeline merupakan alat yang sangat penting. Dengan memilih dan menggunakan lifeline yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan aman di ketinggian, mengurangi risiko jatuh bebas dan cedera yang serius. Namun, keselamatan tidak hanya tergantung pada pemilihan lifeline yang sesuai, tetapi juga pada pemahaman dan penggunaan yang benar oleh para pekerja.
Pentingnya kesadaran dan pelatihan dalam penggunaan lifeline tidak boleh diabaikan. Para pekerja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan lifeline dengan benar, termasuk cara memasangnya, mengaitkan diri dengan benar, dan melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi lifeline tetap optimal. Hal ini akan memastikan bahwa lifeline dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi darurat dan memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja.
Lifeline adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai industri untuk melindungi keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Beberapa contoh penggunaan lifeline meliputi:
Tips Memilih Lifeline yang Tepat
Ketika memilih lifeline, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar memastikan keselamatan dan kinerja optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih lifeline yang tepat:
1. Control Panel Fire Alarm
Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.
Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.
Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.
2. Audible Visual Fire Alarm
Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.
Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.
3. Power Supply
Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.
Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.