Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Bersepeda memiliki segudang manfaat kesehatan, dari kesehatan jantung hingga kebugaran tubuh. Rutin bersepeda dapat menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bersepeda sekitar 32 kilometer per minggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 50 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda.
Sementara itu, bersepeda 30 menit per hari yang dikombinasikan dengan membatasi asupan kalori akan mendapat hasil yang setara dengan mengikuti kelas aerobik tiga kali seminggu.
Untuk mendapat manfaat maksimal dari aktivitas bersepeda, lakukan 5 langkah ini!
1. Perhatikan Irama Dayungan
Irama dayungan pedal yang ideal pada umumnya berkisar 60-80 putaran per menit (rpm), berbeda dengan pembalap sepeda yang bisa mengayuh pedal di kisaran 80-100 rpm.
Kamu bisa senantiasa meningkatkan kecepatan dan kekuatan dengan menyempurnakan kayuhan sepeda. Cobalah untuk bergantian mendorong dan menarik pedal antara kaki kanan dan kiri secara perlahan-lahan bila pedalmu berjenis clipless pedal. Dengan begini, lebih banyak ototmu yang terkena dampak tekanan sehingga bisa menjadikan kaki lebih ramping.
2. Ubah Posisi Tubuh
Agar tekanan dan titik berat pada otot serta saraf tidak selalu terkonsentrasi di satu area tertentu, cobalah untuk sesekali memvariasikan posisi tubuh dan tanganmu. Ubahlah sudut lengan, punggung, dan leher.
Santai saja, lengan dan sikumu tidak perlu dibuat kaku terkunci agar lebih mudah ketika melalui jalanan yang tidak rata. Selain itu, hindari berpegangan pada bagian melengkung setang untuk waktu yang lama. Hal ini dapat membuat kram pada tangan, bahu, dan leher.
3. Bersepeda Untuk Menguruskan Badan
Sebuah studi kesehatan mengenai manfaat bersepeda menunjukkan bahwa aktivitas bersepeda selama 2-3 jam seminggu membantu mencegah kenaikan berat badan.
Bila kamu tergolong kelebihan berat badan, mulailah bersepeda secara rutin. Lakukan rutinitas mendayung sepeda paling tidak 30 menit per hari. Kamu bisa memulainya di medan datar untuk 3-4 minggu pertama. Secara bertahap, tingkatkan juga intensitas bersepeda serta level kesulitan medan. Jalan yang berbukit bisa menjadi bentuk latihan yang cocok.
4. Mengolah Otot
Bila kamu mendayung sepeda di jalan yang menanjak, kamu mungkin mengayuhnya dengan susah payah hingga berpeluh. Saat inilah asam laktat menumpuk di otot dan dapat berkontribusi terhadap timbulnya nyeri otot. Asam laktat sendiri merupakan hasil metabolisme karbohidrat yang diproduksi di sel otot.
5. Pastikan Sepedamu Sesuai Untukmu
Pastikan ukuran frame alias kerangka sepeda tepat untuk tubuhmu, kamu bisa mengangkangi sepeda dengan kakimu menapak rata dengan tanah.
sumber : alodokter
Manfaat menggunakan lifeline sangat besar, tidak hanya bagi keselamatan pekerja tetapi juga bagi keselamatan keseluruhan di tempat kerja. Penggunaan lifeline dapat mengurangi risiko kecelakaan serius atau fatal yang bisa terjadi jika pekerja jatuh dari ketinggian.
Selain itu, dengan meningkatkan keselamatan kerja, penggunaan lifeline juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan kerja, seperti biaya medis, kompensasi pekerja, atau penundaan proyek. Dengan demikian, lifeline bukan hanya merupakan alat pengaman individual, tetapi juga merupakan investasi penting untuk keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta kelangsungan bisnis.
Jenis-Jenis Lifeline
Terdapat empat jenis utama lifeline yang digunakan dalam berbagai aplikasi keselamatan dan industri. Mari kita jelaskan lebih detail tentang masing-masing jenis:
Komponen Utama Lifeline
Komponen-komponen utama lifeline adalah unsur-unsur kunci yang bekerja bersama-sama untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada pekerja yang menggunakan lifeline. Berikut penjelasan tentang masing-masing komponen:
Keselamatan tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pengelola proyek untuk memastikan bahwa semua pekerja dilengkapi dengan lifeline yang sesuai dan mendapat pelatihan yang diperlukan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan aman.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, di mana setiap pekerja dapat bekerja dengan damai dan produktif, tanpa khawatir akan risiko yang tidak perlu.
Memilih lifeline yang tepat adalah keputusan penting yang memerlukan pertimbangan serius terhadap beberapa faktor kunci. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lifeline:
Tips Menggunakan Lifeline dengan Aman
Menggunakan lifeline dengan aman adalah kunci untuk menjaga keselamatan di tempat kerja yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan lifeline dengan aman:
Mengetahui klasifikasi area berbahaya merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja karena dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Kecelakaan kerja dapat memiliki dampak negatif yang serius, termasuk cedera fisik yang parah atau bahkan kematian bagi pekerja yang terlibat.
Selain itu, kecelakaan juga dapat merugikan perusahaan dengan menyebabkan kerusakan pada peralatan dan properti, mengganggu produktivitas, serta menimbulkan biaya medis dan kompensasi yang tinggi.
Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja
Menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah tanggung jawab bersama. Keselamatan kerja merupakan prioritas yang harus dipegang oleh semua pihak terlibat, baik manajemen perusahaan maupun para pekerja. Dengan memahami klasifikasi area berbahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang serius.
Dan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti pelatihan keselamatan, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan prosedur keselamatan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua.
Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas. Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.
Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.
Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.
Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.
Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)