Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Overhead dan gantry adalah dua jenis derek industri yang paling umum. Derek di atas kepala memiliki jembatan bergerak yang membawa troli bergerak yang mendukung mekanisme pengangkatan, berjalan pada struktur landasan pacu tetap di atas kepala.
Sistem gantry crane sangat mirip dengan sistem overhead crane kecuali kenyataan bahwa jembatan untuk membawa troli atau troli ditopang secara kaku pada dua kaki atau lebih. Ini sebagian besar berjalan di rel tetap atau landasan pacu serupa lainnya, biasanya di darat.
Standar keselamatan overhead dan gantry crane serta prosedur pengoperasian untuk kedua alat berat dikelompokkan karena karakteristik perjalanan dan pengangkatan yang serupa. Keselamatan bridge crane harus diperhatikan dengan serius dalam mengoperasikan peralatan ini.
Pemeriksaan Pra-Operasi
Setiap mesin harus diuji sebelum dioperasikan, tidak peduli seberapa sering atau jarang digunakan. Dengarkan dan cari suara atau gerakan apa pun yang dapat menandakan kerusakan dengan mengoperasikan derek beberapa meter di setiap arah. Periksa tombol berhenti darurat untuk memastikannya berfungsi dengan baik dengan menaikkan blok beban secara perlahan hingga mematikan sakelar batas atas. Namun yang terpenting, jangan abaikan tanda bahaya apa pun, sekecil apa pun.
Keselamatan Operasi | Keamanan Gantry Crane | Keamanan Derek Di Atas Kepala
Praktik Keselamatan yang Diperlukan
Jangan sekali-kali memindahkan beban melewati rekan kerja atau mengizinkan rekan kerja berjalan di bawah beban tersebut. Pastikan Anda mengembalikan blok beban ke lokasi yang ditentukan setelah digunakan. Selain itu, pastikan Anda tidak membiarkan blok beban cukup rendah sehingga dapat ditabrak orang lain.
Amati peralatan secara terus-menerus untuk mengetahui adanya masalah selama pengoperasian dan yang terpenting, jangan abaikan kesalahan sekecil apa pun. Selalu perhatikan apa yang Anda lakukan. Gangguan sekecil apa pun bisa berakibat fatal. Dan yang terpenting, jangan mengoperasikan mesin seperti itu jika Anda sedang mabuk.
3 Tips Keamanan Menghadapi Derek
Tip #1: Jangan Pernah Melebihi Peringkat Beban.
Tip keselamatan pertama dan paling penting adalah jangan pernah melebihi kapasitas beban derek. Setiap derek memiliki batas beban tertentu yang dapat ditangani dengan aman. Bila Anda melebihi batas ini, Anda berisiko membuat derek roboh atau terbalik.
Jika Anda melakukannya, Anda akan membahayakan nyawa pekerja Anda, dan Anda juga akan menghadapi kerugian finansial. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan seperti itu, pastikan Anda mengetahui kapasitas muatan derek, dan hindari melebihi batas berat maksimum.
Tip #2: Pelatihan dan Sertifikasi yang Tepat.
Tips kedua adalah memastikan setiap pekerja yang akan mengoperasikan crane mendapat pelatihan dan sertifikasi yang tepat. Operator yang berkualifikasi dan bersertifikat mengetahui cara menangani derek dengan aman dan efisien.
Pelatihan yang tepat mencakup pemahaman komprehensif tentang pengendalian operasional, prinsip penggunaan derek, dan strategi pengangkatan. Pelatihan rutin dan sertifikasi ulang juga harus dilakukan untuk memastikan bahwa operator selalu mengikuti pedoman dan peraturan keselamatan terbaru.
Tip #3: Selalu Lakukan Pemeriksaan Pra-Pengoperasian
Sebelum menggunakan derek, lakukan pemeriksaan pra-pengoperasian secara menyeluruh untuk memastikan semua bagian dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar. Ikuti saran pada bagian Pemeriksaan Pra-Pengoperasian di atas untuk praktik terbaik.
Pemeriksaan ini harus mencakup pemeriksaan kebocoran, keretakan atau kerusakan pada struktur crane, hoist, tali, dan hook. Carilah bukti adanya korosi atau karat pada bagian logam, dan periksa roda, rem, dan bantalannya.
Mengetahui klasifikasi area berbahaya merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja karena dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Kecelakaan kerja dapat memiliki dampak negatif yang serius, termasuk cedera fisik yang parah atau bahkan kematian bagi pekerja yang terlibat.
Selain itu, kecelakaan juga dapat merugikan perusahaan dengan menyebabkan kerusakan pada peralatan dan properti, mengganggu produktivitas, serta menimbulkan biaya medis dan kompensasi yang tinggi.
Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja
Menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah tanggung jawab bersama. Keselamatan kerja merupakan prioritas yang harus dipegang oleh semua pihak terlibat, baik manajemen perusahaan maupun para pekerja. Dengan memahami klasifikasi area berbahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang serius.
Dan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti pelatihan keselamatan, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan prosedur keselamatan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua.
Keselamatan tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pengelola proyek untuk memastikan bahwa semua pekerja dilengkapi dengan lifeline yang sesuai dan mendapat pelatihan yang diperlukan untuk menggunakan peralatan tersebut dengan aman.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, di mana setiap pekerja dapat bekerja dengan damai dan produktif, tanpa khawatir akan risiko yang tidak perlu.
Memilih lifeline yang tepat adalah keputusan penting yang memerlukan pertimbangan serius terhadap beberapa faktor kunci. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih lifeline:
Tips Menggunakan Lifeline dengan Aman
Menggunakan lifeline dengan aman adalah kunci untuk menjaga keselamatan di tempat kerja yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan lifeline dengan aman:
Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.
Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.
Sukralfat atau sucralfate adalah obat untuk mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis. Sukralfat tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan suspensi yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Sukralfat bekerja dengan cara menempel di bagian lambung atau usus yang terluka. Obat ini melindungi lukadari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu. Dengan begitu, sukralfat mencegah luka menjadi semakin parah dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.
Jika nantinya dengan penerapan pola hidup sehat tersebut kekambuhan sakit maag masih sering terjadi dan belum dapat teratasi dengan secara mandiri, maka sebaiknya periksakan diri anda ke dokter penyakit dalam.
sumber : alodokter
Dalam dunia industri, keselamatan merupakan hal yang tak bisa diabaikan. Lifeline, atau tali pengaman safety, menjadi salah satu alat penting dalam menjaga keselamatan para pekerja, terutama di lingkungan kerja yang tinggi atau berbahaya. Dan Lifeline bukan hanya sekadar tali biasa, tetapi sebuah sistem pengaman yang dirancang untuk menahan atau menopang beban serta mengamankan pekerja dari jatuh atau tergelincir.
Pengertian Lifeline
Lifeline merupakan tali yang menjadi bagian integral dari sistem keselamatan yang dirancang untuk melindungi pekerja di lingkungan kerja yang memerlukan perlindungan dari jatuh atau tergelincir. Bahan yang digunakan untuk membuat lifeline biasanya dipilih karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan keausan, seperti nilon yang kuat atau baja tahan lama. Namun, selain kekuatan materi, desain lifeline juga memperhitungkan fleksibilitas agar pengguna dapat bergerak dengan relatif bebas tanpa mengorbankan keamanan.
Attachment point pada lifeline menjadi komponen kunci yang memungkinkan pengguna terhubung ke anchor point dengan aman. Anchor point biasanya dipasang pada struktur yang stabil dan kuat, seperti dinding beton atau tiang baja, untuk memastikan bahwa lifeline dapat menahan beban pengguna dengan efektif. Pemasangan attachment point dan anchor point harus dilakukan dengan cermat sesuai dengan panduan keselamatan yang berlaku, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban maksimum yang akan ditanggung oleh lifeline dan posisi pengguna saat bekerja.
Dalam situasi darurat, lifeline menjadi jaminan bagi keselamatan pekerja. Ketika terjadi kejadian tak terduga seperti jatuh atau tergelincir, lifeline akan mencegah pengguna jatuh ke bawah dengan menahan beban tubuhnya. Oleh karena itu, penggunaan lifeline tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberikan kepercayaan diri ekstra bagi pekerja yang harus beroperasi di ketinggian atau lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.
Fungsi Lifeline
Lifeline memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung keselamatan dan efisiensi di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya:
Manfaat Lifeline
Penggunaan lifeline dalam lingkungan kerja membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi keselamatan dan produktivitas: