Lebih Dekat Mengenal Sertifikat BNSP
Safety K3

Lebih Dekat Mengenal Sertifikat BNSP

10 Agustus 2023

Sudah pernah mendengar sertifikat BNSP belum? BNSP sendiri merupakan kepanjangan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Merupakan badan pemerintah Independen yang berwenang sebagai otoritas sertifikasi personil.

Selain itu, BNSP juga bertugas untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja Indonesia melalui LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Apakah penting memiliki sertifikat BNSP tersebut? Walaupun bukan satu-satunya syarat melamar kerja, sertifikat ini dapat memperkuat keahlian yang Anda miliki.

Dengan begitu, proses pencarian kerja menjadi makin mudah. Sertifikat BNSP bisa Anda dapatkan untuk jenis pekerjaan yang variatif seperti safety, digital marketing, developer, desain grafis, dan lainnya.

Manfaat Memiliki Sertifikat BNSP

Ada sejumlah manfaat yang bisa Anda nikmati setelah berhasil memiliki sertifikat BNSP. Oleh sebab itu, peminatnya pun hingga sekarang tidak bisa dikatakan sedikit. Beberapa manfaat yang dimaksud diantaranya seperti:

1. MENGUJI KEAHLIAN DI BIDANG YANG DITEKUNI

Beberapa orang terbukti mengasah keahlian dengan otodidak. Pasalnya, pendidikan formal yang dijalani ternyata tidak sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni. Contohnya Anda sekolah akuntansi namun justru terjun di dunia digital marketing.

Kalau pendidikan formal tentu sudah teruji dengan berbagi tes dan diwujudkan dalam bentuk nilai IPK. Tapi ilmu belajar otodidak mungkin susah dievaluasi secara objektif. Sertifikat BNSP hadir untuk mengevaluasi keahlian yang Anda tekuni. Anda harus menjalani assessment untuk menghasilkan keputusan lulus atau tidak.

2. MEMVALIDASI KEAHLIAN

Sertifikat ini juga sebagai sarana untuk memvalidasi keahlian yang dimiliki. Sebetulnya validasi dapat ditunjukkan dengan portofolio, proyek, atau pengalaman. Namun sertifikat BNSP ini dianggap lebih professional, karena dikeluarkan oleh badan independen milik negara dalam skala nasional.

3. MEMPERKUAT PROFIL PROFESIONAL

Dalam mencari kerja, begitu penting untuk memiliki profil profesional yang kuat. Contohnya seperti membuat profil LinkedIn dengan menyertakan pengalaman dan pelatihan yang pernah diikuti.

Adanya sertifikat BNSP tentu akan memperkuat profil professional Anda sehingga dapat sekaligus menjadi branding. Dengan begitu dapat mempermudah mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan.

4. MEMUDAHKAN MENCARI PEKERJAAN

Proses screening kandidat yang dilakukan oleh bagian HRD perusahaan, biasanya tergantung dengan informasi pada lamaran kerja. Coba bayangkan jika Anda merupakan seorang HR perusahaan dan sedang mencari posisi Junior Data Science.

Kebetulan ada 2 kandidat yang sama-sama belajar secara otodidak. Namun salah satunya telah mengantongi sertifikat bnsp. Kandidat mana yang Anda pilih? Tentu yang sudah punya sertifikat bukan? Karena bukan hanya portofolio saja yang mampu ditunjukkan tapi juga keahlian tervalidasi oleh negara.

Cara Memperoleh Sertifikat BNSP

Apakah Anda sudah mulai yakin untuk mengikuti sertifikasi BNSP? Kalau begitu, Anda harus tahu jika untuk memperoleh sertifikatnya, harus melalui langkah-langkah tertentu. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini.

1. KUASAI KEAHLIAN SESUAI PROFESI

Hal pertama yang perlu dilakukan tentu saja Anda harus menguasai keahlian sesuai dengan profesi tujuan. Misalnya saja Anda ingin mendapatkan sertifikat BNSP Ahli K3 Muda, maka harus menguasai teori dan praktek tentang profesi tersebut. Begitu juga saat ingin memperoleh sertifikat pada bidang komeptensi yang lain dengan cara melakukan hal serupa.

2. PENUHI DOKUMEN PERSYARATANNYA

Masing-masing sertifikasi menginstruksikan dokumen persyaratan sendiri-sendiri. Contohnya untuk sertifikasi Digital Marketing Anda harus melengkapi sejumlah syarat utama. Mulai dari foto dan KTP, ijazah terakhir, portofolio, CV, serta beberapa sertifikat pendukung.

3. JALANI METODE ASSESSMENT

Terhitung ada sebanyak 2 jenis asesmen yang bisa dilakukan untuk memperoleh sertifikasi BNSP. Bagi Anda yang merasa belum pernah mencobanya sama sekali, assessment dapat dilakukan melalui observasi demonstrasi dan tes lisan. Namun, apabila sebelumnya sudah berpengalaman, Anda boleh coba metode assessment lain, Seperti melalui portofolio atau melakukan wawancara.

4. MENDAPATKAN SERTIFIKAT

Jika sudah dinyatakan lolos dari assessment, Anda berhak mendapatkan sertifikat BNSP yang berlaku selama 3 tahun. Sertifikat tersebut dapat Anda masukkan dalam CV atau profil yang mau dibuat. Selanjutnya dapat dipergunakan untuk melamar pekerjaan.

Semua tahapan tadi apabila Anda lalui dengan baik, pasti sangat mudah untuk mendapatkan sertifikasi BNSP. Mengingat sertifikasi ini begitu penting, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mengikutinya. Apalagi yang kebetulan menguasai keahlian tertentu yang justru bertentangan dengan pendidikan formal yang ditekuni.

Itu dia tadi penjelasan lengkap tentang sertifikat BNSP. Sertifikat ini bisa dibilang cukup penting untuk Anda saat akan melamar kerja. Apalagi bagi yang mau melamar di posisi yang tak berhubungan dengan pendidikan yang ditekuni.

Artikel Lainnya

Mengenal Fungsi dan Manfaat Lifeline
Safety K309 September 2024

Mengenal Fungsi dan Manfaat Lifeline

Dalam dunia industri, keselamatan merupakan hal yang tak bisa diabaikan. Lifeline, atau tali pengaman safety, menjadi salah satu alat penting dalam menjaga keselamatan para pekerja, terutama di lingkungan kerja yang tinggi atau berbahaya. Dan Lifeline bukan hanya sekadar tali biasa, tetapi sebuah sistem pengaman yang dirancang untuk menahan atau menopang beban serta mengamankan pekerja dari jatuh atau tergelincir.

Pengertian Lifeline

Lifeline merupakan tali yang menjadi bagian integral dari sistem keselamatan yang dirancang untuk melindungi pekerja di lingkungan kerja yang memerlukan perlindungan dari jatuh atau tergelincir. Bahan yang digunakan untuk membuat lifeline biasanya dipilih karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan keausan, seperti nilon yang kuat atau baja tahan lama. Namun, selain kekuatan materi, desain lifeline juga memperhitungkan fleksibilitas agar pengguna dapat bergerak dengan relatif bebas tanpa mengorbankan keamanan.

Attachment point pada lifeline menjadi komponen kunci yang memungkinkan pengguna terhubung ke anchor point dengan aman. Anchor point biasanya dipasang pada struktur yang stabil dan kuat, seperti dinding beton atau tiang baja, untuk memastikan bahwa lifeline dapat menahan beban pengguna dengan efektif. Pemasangan attachment point dan anchor point harus dilakukan dengan cermat sesuai dengan panduan keselamatan yang berlaku, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban maksimum yang akan ditanggung oleh lifeline dan posisi pengguna saat bekerja.

Dalam situasi darurat, lifeline menjadi jaminan bagi keselamatan pekerja. Ketika terjadi kejadian tak terduga seperti jatuh atau tergelincir, lifeline akan mencegah pengguna jatuh ke bawah dengan menahan beban tubuhnya. Oleh karena itu, penggunaan lifeline tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberikan kepercayaan diri ekstra bagi pekerja yang harus beroperasi di ketinggian atau lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.

Fungsi Lifeline

Lifeline memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung keselamatan dan efisiensi di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya:

  1. Mencegah jatuh dari ketinggian
    Sebagai pengaman sekunder, lifeline berperan penting dalam menyediakan lapisan tambahan perlindungan jika terjadi kegagalan pada sistem pengaman utama, seperti safety harness. Dengan lifeline yang terpasang dengan benar, pekerja memiliki perlindungan tambahan yang dapat mencegah jatuh bebas.
  1. Membantu proses evakuasi
    Lifeline juga menjadi alat penting dalam proses evakuasi darurat. Dalam situasi di mana seseorang terjebak di ketinggian, lifeline dapat digunakan untuk membantu mereka turun ke tempat yang lebih aman dengan cepat dan efisien, mengurangi risiko cedera atau bahaya yang lebih besar.
  1. Memosisikan pekerja
    Lifeline juga memungkinkan pekerja untuk diposisikan dengan tepat di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efektif dan efisien, bahkan di lingkungan kerja yang sulit atau terbatas aksesnya. Dengan demikian, lifeline tidak hanya berfungsi sebagai alat pengaman, tetapi juga sebagai alat bantu dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan lebih aman dan efisien.

Manfaat Lifeline

Penggunaan lifeline dalam lingkungan kerja membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi keselamatan dan produktivitas:

  1. Meningkatkan keselamatan kerja
    Manfaat utama lifeline adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko jatuh dari ketinggian serta cedera yang terkait dengannya. Dengan menyediakan perlindungan tambahan, lifeline membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi para pekerja, sehingga mengurangi kemungkinan kecelakaan yang serius.
  1. Meningkatkan efisiensi kerja
    Lifeline meningkatkan efisiensi kerja dengan memungkinkan pekerja untuk bergerak dengan lebih leluasa dan cepat di lingkungan kerja yang tinggi atau sulit dijangkau. Dengan adanya lifeline yang terpasang, pekerja dapat fokus pada tugas-tugas mereka tanpa harus khawatir akan risiko jatuh atau tergelincir, sehingga mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.
  1. Meningkatkan moral kerja
    Lifeline dapat meningkatkan moral kerja para pekerja. Dengan merasa aman dan dilindungi oleh lifeline, para pekerja dapat merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam menjalankan tugas-tugas mereka di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Hal ini dapat berdampak positif pada motivasi dan kinerja mereka, serta menciptakan budaya kerja yang lebih responsif terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerja.
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
Safety K307 April 2022

Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja

Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas.  Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.

Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.

Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.

Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.

Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.  Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)


Baik bukan berarti sangat terang, buruk bukan berarti redup. Tapi baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita.
 
sumber : hsepedia
Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?
Safety K324 Agustus 2023

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

1. Control Panel Fire Alarm

Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.

Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.

Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.

2. Audible Visual Fire Alarm

fire alarm horn strobe

Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.

  • Audible berupa perangkat yang akan memberikan peringatan berupa suara sirine, klakson, maupun seperti lonceng.
  • Strobe cenderung memberikan peringatan bahaya kebakaran melalui kedipan lampu. Jadi, misal terdeteksi kebakaran, Strobe ini akan mem-flash lampu tanda bahaya kebakaran tanpa dengan adanya peringatan suara.
  • Horn Strobe merupakan komponen peringatan kebakaran yang banyak digunakan. Jadi, horn strobe ini akan menggabungkan antara alarm audible dengan strobe. Sehingga, nanti jika terjadi kebakaran akan ditandai dengan peringatan suara yang disertai dengan kedipan lampu bahaya.

Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.

3. Power Supply

power supply fire alarm

Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.

Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.

Contoh Penggunaan dan Tips Memilih Lifeline yang Tepat
Safety K312 September 2024

Contoh Penggunaan dan Tips Memilih Lifeline yang Tepat

Dalam menjaga keselamatan di lingkungan kerja berpotensi berbahaya, lifeline merupakan alat yang sangat penting. Dengan memilih dan menggunakan lifeline yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan aman di ketinggian, mengurangi risiko jatuh bebas dan cedera yang serius. Namun, keselamatan tidak hanya tergantung pada pemilihan lifeline yang sesuai, tetapi juga pada pemahaman dan penggunaan yang benar oleh para pekerja.

Pentingnya kesadaran dan pelatihan dalam penggunaan lifeline tidak boleh diabaikan. Para pekerja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan lifeline dengan benar, termasuk cara memasangnya, mengaitkan diri dengan benar, dan melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi lifeline tetap optimal. Hal ini akan memastikan bahwa lifeline dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi darurat dan memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja.

Lifeline adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai industri untuk melindungi keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Beberapa contoh penggunaan lifeline meliputi:

  1. Konstruksi
    Di industri konstruksi, lifeline digunakan untuk melindungi pekerja yang bekerja di ketinggian, seperti di atas perancah atau atap bangunan. Lifeline membantu mencegah jatuh bebas dan memberikan perlindungan tambahan bagi pekerja yang melakukan pekerjaan pemasangan atau perbaikan struktur bangunan.
  1. Perawatan gedung
    Dalam industri perawatan gedung, lifeline digunakan untuk melindungi pekerja yang membersihkan jendela atau melakukan pekerjaan pemeliharaan lainnya di gedung pencakar langit. Lifeline memungkinkan para pekerja untuk bergerak dengan lebih leluasa dan aman di ketinggian, sehingga meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam melakukan tugas-tugas mereka.
  1. Industri lepas pantai
    Di industri minyak dan gas lepas pantai, lifeline menjadi perlengkapan penting bagi pekerja yang bekerja di platform minyak dan gas. Lifeline membantu melindungi para pekerja dari jatuh ke laut atau ke bawah platform, sehingga menjaga keselamatan mereka di lingkungan kerja yang penuh risiko.
  2. Pendakian gunung
    Dalam kegiatan pendakian gunung, lifeline digunakan untuk melindungi pendaki jatuh dari tebing atau lereng gunung yang curam. Dengan mengaitkan diri ke lifeline yang terpasang dengan benar, pendaki dapat merasa lebih aman dan percaya diri saat menjelajahi medan yang berbahaya, sehingga meminimalkan risiko kecelakaan yang fatal.

Tips Memilih Lifeline yang Tepat

Ketika memilih lifeline, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar memastikan keselamatan dan kinerja optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih lifeline yang tepat:

  1. Jenis pekerjaan
    Pastikan untuk memilih lifeline yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya, untuk pekerjaan konstruksi mungkin memerlukan lifeline yang kokoh dan tahan lama, sementara pekerjaan perawatan gedung mungkin membutuhkan lifeline yang lebih fleksibel dan mudah dipasang.
  1. Tingkat ketinggian
    Pastikan lifeline yang dipilih memiliki panjang yang cukup untuk mencapai anchor point yang aman. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa lifeline memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja di ketinggian.
  1. Kapasitas beban
    Periksa juga kapasitas beban lifeline untuk memastikan bahwa lifeline dapat menopang berat pengguna dengan aman. Kapasitas beban yang tidak memadai dapat mengakibatkan kegagalan sistem pengaman dan meningkatkan risiko kecelakaan.
  1. Standar keselamatan
    Terakhir, pastikan lifeline memenuhi atau melebihi standar keselamatan yang berlaku, seperti standar yang ditetapkan oleh OSHA (Occupational Safety and Health Administration) atau lembaga pengatur keselamatan kerja lainnya. Memilih lifeline yang telah diuji dan disertifikasi dapat memberikan kepercayaan tambahan dalam penggunaannya di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.