Penerapan Prosedur LOTO Pada Berbagai Jenis Pekerjaan
Safety K3

Penerapan Prosedur LOTO Pada Berbagai Jenis Pekerjaan

31 Juli 2024

Penguncian dan penandaan (Lockout-Tagout, LOTO) merupakan prosedur kunci dalam keselamatan industri yang bertujuan untuk memastikan bahwa mesin atau peralatan yang sedang dimatikan atau dalam keadaan tidak aktif tidak secara tidak sengaja dihidupkan kembali selama perawatan, perbaikan, atau pembersihan.

Prosedur LOTO melibatkan penguncian fisik peralatan dan pemasangan tanda penanda yang jelas, biasanya dalam bentuk gembok dan tag, untuk memberi peringatan kepada karyawan dan pekerja lainnya tentang status peralatan yang sedang dimatikan.

Pentingnya prosedur LOTO tidak dapat dilebih-lebihkan dalam konteks keselamatan di tempat kerja. Ini tidak hanya melindungi karyawan dari cedera serius atau bahkan kematian, tetapi juga membantu mencegah kerusakan pada peralatan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan, meminimalkan risiko kecelakaan kerja, dan meningkatkan kesadaran keselamatan di seluruh tempat kerja. Dengan demikian, implementasi yang tepat dari prosedur LOTO merupakan bagian penting dari upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

Manfaat Prosedur LOTO

  1. Mencegah Kecelakaan dan Cedera yang Disebabkan oleh Pelepasan Energi yang Tidak Terduga:
    Prosedur LOTO membantu mencegah kecelakaan dan cedera yang disebabkan oleh pelepasan energi yang tidak terduga dari mesin atau peralatan yang sedang dimatikan atau diperbaiki. Misalnya, dengan mengunci dan menandai peralatan yang sedang dimatikan, pekerja tidak akan secara tidak sengaja menghidupkan mesin yang dapat menyebabkan cedera serius, seperti luka-luka karena gerakan mesin atau kejutan listrik.
  2. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Peraturan Keselamatan Kerja:
    Implementasi prosedur LOTO membantu organisasi mematuhi peraturan keselamatan kerja yang ditetapkan oleh badan regulasi dan otoritas pengawasan. Dengan mengikuti prosedur LOTO, perusahaan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap keselamatan karyawan dan mencegah potensi konsekuensi hukum yang serius akibat pelanggaran keselamatan.
  3. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Pekerjaan:
    Meskipun pada awalnya prosedur LOTO mungkin terlihat sebagai penghambat produktivitas karena memerlukan waktu tambahan untuk mengunci dan menandai peralatan, namun dalam jangka panjang, implementasi prosedur ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pekerjaan. Dengan mencegah kecelakaan dan cedera yang dapat mengganggu alur kerja, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan fokus, sehingga meningkatkan produktivitas keseluruhan.
  4. Mengurangi Biaya Downtime dan Kerusakan Peralatan:
    Prosedur LOTO membantu mengurangi biaya downtime dan kerusakan peralatan dengan mencegah penggunaan yang tidak terkontrol atau tidak sah selama perawatan atau perbaikan. Dengan mengunci dan menandai peralatan yang sedang dimatikan, risiko kerusakan akibat kesalahan penggunaan dapat diminimalkan. Sebagai contoh, penggunaan yang tidak disengaja saat sedang melakukan perawatan dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin, yang pada gilirannya akan memerlukan biaya tambahan untuk perbaikan dan downtime produksi yang tidak terduga.

Memahami Prosedur LOTO

Langkah-langkah dalam prosedur LOTO:

  1. Persiapan:
    • Identifikasi peralatan atau mesin yang akan dimatikan untuk perbaikan, perawatan, atau pembersihan.
    • Mendapatkan peralatan yang diperlukan untuk prosedur LOTO, termasuk gembok, tag, dan alat kunci yang sesuai.
  2. Pemberitahuan:
    • Beritahu semua karyawan terkait tentang rencana penguncian dan penandaan peralatan yang akan dilakukan.
    • Pastikan semua karyawan yang terlibat dalam pekerjaan menyadari bahwa peralatan tersebut sedang dimatikan dan diberi tanda untuk keperluan perawatan atau perbaikan.
  3. Matikan Peralatan:
    • Pastikan peralatan berada dalam kondisi mati.
    • Ikuti prosedur mati yang disarankan oleh produsen atau panduan keselamatan kerja yang relevan.
  4. Kunci dan Tag Peralatan:
    • Pasang gembok pada sakelar atau kontrol peralatan yang dapat menghidupkan kembali mesin.
    • Pasang tag yang jelas dan terlihat dengan informasi tentang alasan penguncian dan kontak darurat.
  5. Pengujian:
    • Pastikan peralatan benar-benar dimatikan dengan mencoba untuk mengaktifkannya menggunakan sakelar atau kontrol yang terkunci.
    • Pastikan tidak ada energi tersisa di dalam sistem atau peralatan yang dapat menyebabkan bahaya.
  6. Pelepasan Setelah Pekerjaan Selesai:
    • Setelah pekerjaan selesai, hanya pekerja yang bertanggung jawab atas prosedur LOTO yang boleh melepas penguncian dan penandaan.
    • Pastikan semua karyawan tahu kapan peralatan tersebut akan diaktifkan kembali.

Contoh penerapan prosedur LOTO pada berbagai jenis pekerjaan

  • Pada pabrik manufaktur, prosedur LOTO dapat diterapkan saat melakukan perawatan rutin pada mesin penggiling.
  • Di sektor konstruksi, prosedur LOTO dapat diterapkan saat melakukan perbaikan pada alat berat seperti ekskavator.
  • Di lingkungan kantor, prosedur LOTO dapat diterapkan saat melakukan perbaikan atau pemeliharaan pada sistem listrik atau peralatan komputer.

Artikel Lainnya

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?
Safety K324 Agustus 2023

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

1. Control Panel Fire Alarm

Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.

Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.

Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.

2. Audible Visual Fire Alarm

fire alarm horn strobe

Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.

  • Audible berupa perangkat yang akan memberikan peringatan berupa suara sirine, klakson, maupun seperti lonceng.
  • Strobe cenderung memberikan peringatan bahaya kebakaran melalui kedipan lampu. Jadi, misal terdeteksi kebakaran, Strobe ini akan mem-flash lampu tanda bahaya kebakaran tanpa dengan adanya peringatan suara.
  • Horn Strobe merupakan komponen peringatan kebakaran yang banyak digunakan. Jadi, horn strobe ini akan menggabungkan antara alarm audible dengan strobe. Sehingga, nanti jika terjadi kebakaran akan ditandai dengan peringatan suara yang disertai dengan kedipan lampu bahaya.

Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.

3. Power Supply

power supply fire alarm

Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.

Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja
Safety K327 September 2024

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

Mengetahui klasifikasi area berbahaya merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja karena dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Kecelakaan kerja dapat memiliki dampak negatif yang serius, termasuk cedera fisik yang parah atau bahkan kematian bagi pekerja yang terlibat.

Selain itu, kecelakaan juga dapat merugikan perusahaan dengan menyebabkan kerusakan pada peralatan dan properti, mengganggu produktivitas, serta menimbulkan biaya medis dan kompensasi yang tinggi. 

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

Menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja:

  1. Komitmen manajemen untuk keselamatan kerja
    Manajemen harus memberikan komitmen yang kuat untuk keselamatan kerja dengan menetapkan kebijakan, memberikan sumber daya yang cukup, dan mendukung upaya keselamatan.
  2. Melibatkan pekerja dalam identifikasi bahaya dan penilaian risiko
    Pekerja adalah sumber informasi yang berharga tentang kondisi di tempat kerja. Libatkan mereka dalam proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang potensi bahaya di tempat kerja.
  3. Menyediakan pelatihan keselamatan kerja yang berkelanjutan
    Memberikan pelatihan keselamatan kerja yang terus-menerus kepada semua pekerja untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap bahaya dan cara mengurangi risiko di tempat kerja.
  4. Menerapkan dan memelihara program K3 yang efektif
    Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus dirancang dengan baik, diterapkan secara konsisten, dan diperbarui sesuai dengan perubahan kondisi di tempat kerja.
  5. Melakukan inspeksi rutin dan audit keselamatan kerja
    Lakukan inspeksi rutin untuk mengidentifikasi bahaya potensial dan memastikan bahwa semua tindakan pencegahan telah diterapkan dengan benar. Audit keselamatan kerja juga penting untuk mengevaluasi efektivitas program K3.
  6. Memberikan penghargaan dan pengakuan atas perilaku kerja yang aman
    Berikan penghargaan dan pengakuan kepada pekerja yang berkontribusi pada keselamatan kerja dengan mematuhi prosedur keselamatan, mengidentifikasi bahaya, atau memberikan saran untuk meningkatkan keselamatan.

Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah tanggung jawab bersama. Keselamatan kerja merupakan prioritas yang harus dipegang oleh semua pihak terlibat, baik manajemen perusahaan maupun para pekerja. Dengan memahami klasifikasi area berbahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang serius.

Dan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti pelatihan keselamatan, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan prosedur keselamatan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua.

Contoh Penggunaan dan Tips Memilih Lifeline yang Tepat
Safety K312 September 2024

Contoh Penggunaan dan Tips Memilih Lifeline yang Tepat

Dalam menjaga keselamatan di lingkungan kerja berpotensi berbahaya, lifeline merupakan alat yang sangat penting. Dengan memilih dan menggunakan lifeline yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan aman di ketinggian, mengurangi risiko jatuh bebas dan cedera yang serius. Namun, keselamatan tidak hanya tergantung pada pemilihan lifeline yang sesuai, tetapi juga pada pemahaman dan penggunaan yang benar oleh para pekerja.

Pentingnya kesadaran dan pelatihan dalam penggunaan lifeline tidak boleh diabaikan. Para pekerja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan lifeline dengan benar, termasuk cara memasangnya, mengaitkan diri dengan benar, dan melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi lifeline tetap optimal. Hal ini akan memastikan bahwa lifeline dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi darurat dan memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja.

Lifeline adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai industri untuk melindungi keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Beberapa contoh penggunaan lifeline meliputi:

  1. Konstruksi
    Di industri konstruksi, lifeline digunakan untuk melindungi pekerja yang bekerja di ketinggian, seperti di atas perancah atau atap bangunan. Lifeline membantu mencegah jatuh bebas dan memberikan perlindungan tambahan bagi pekerja yang melakukan pekerjaan pemasangan atau perbaikan struktur bangunan.
  1. Perawatan gedung
    Dalam industri perawatan gedung, lifeline digunakan untuk melindungi pekerja yang membersihkan jendela atau melakukan pekerjaan pemeliharaan lainnya di gedung pencakar langit. Lifeline memungkinkan para pekerja untuk bergerak dengan lebih leluasa dan aman di ketinggian, sehingga meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam melakukan tugas-tugas mereka.
  1. Industri lepas pantai
    Di industri minyak dan gas lepas pantai, lifeline menjadi perlengkapan penting bagi pekerja yang bekerja di platform minyak dan gas. Lifeline membantu melindungi para pekerja dari jatuh ke laut atau ke bawah platform, sehingga menjaga keselamatan mereka di lingkungan kerja yang penuh risiko.
  2. Pendakian gunung
    Dalam kegiatan pendakian gunung, lifeline digunakan untuk melindungi pendaki jatuh dari tebing atau lereng gunung yang curam. Dengan mengaitkan diri ke lifeline yang terpasang dengan benar, pendaki dapat merasa lebih aman dan percaya diri saat menjelajahi medan yang berbahaya, sehingga meminimalkan risiko kecelakaan yang fatal.

Tips Memilih Lifeline yang Tepat

Ketika memilih lifeline, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar memastikan keselamatan dan kinerja optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih lifeline yang tepat:

  1. Jenis pekerjaan
    Pastikan untuk memilih lifeline yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya, untuk pekerjaan konstruksi mungkin memerlukan lifeline yang kokoh dan tahan lama, sementara pekerjaan perawatan gedung mungkin membutuhkan lifeline yang lebih fleksibel dan mudah dipasang.
  1. Tingkat ketinggian
    Pastikan lifeline yang dipilih memiliki panjang yang cukup untuk mencapai anchor point yang aman. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa lifeline memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja di ketinggian.
  1. Kapasitas beban
    Periksa juga kapasitas beban lifeline untuk memastikan bahwa lifeline dapat menopang berat pengguna dengan aman. Kapasitas beban yang tidak memadai dapat mengakibatkan kegagalan sistem pengaman dan meningkatkan risiko kecelakaan.
  1. Standar keselamatan
    Terakhir, pastikan lifeline memenuhi atau melebihi standar keselamatan yang berlaku, seperti standar yang ditetapkan oleh OSHA (Occupational Safety and Health Administration) atau lembaga pengatur keselamatan kerja lainnya. Memilih lifeline yang telah diuji dan disertifikasi dapat memberikan kepercayaan tambahan dalam penggunaannya di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?
Safety K311 Mei 2023

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

Sakit maag merupakan kondisi yang terjadi dimana adanya peningkatan produksi asam lambung yang dapat mengiritasi lambung akibat dari beberapa kebiasaan tidak sehat seperti pola makan tidak teratur, konsumsi makanan pemicu asam lambung, stres, atau berbaring dan berolahraga sesaat setelah makan.
 
Untuk mencegahnya, maka anda perlu mulai menerapkan pola hidup sehat seperti dengan :
  • menjaga berat badan ideal atau meurunkan berat badan jika berlebih
  • meningkatkan frekuensi makan menjadi seperti 5-6 kali sehari dalam porsi sedikit-sedikit dan teratur
  • tidak mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus
  • hindari makanan pemicu asam lambung
  • hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol
  • hindari berbaring atau berolahraga sesaat setelah makan
  • kelola stres dengan baik
  • serta mengonsumsi obat antasida atau sukralfat ketika mengalami kekambuhan.

Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.

Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.

Sukralfat atau sucralfate adalah obat untuk mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis. Sukralfat tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan suspensi yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Sukralfat bekerja dengan cara menempel di bagian lambung atau usus yang terluka. Obat ini melindungi lukadari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu. Dengan begitu, sukralfat mencegah luka menjadi semakin parah dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.

Jika nantinya dengan penerapan pola hidup sehat tersebut kekambuhan sakit maag masih sering terjadi dan belum dapat teratasi dengan secara mandiri, maka sebaiknya periksakan diri anda ke dokter penyakit dalam.

sumber : alodokter