Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Mendapatkan suplai bahan baku yang berkualitas dan sesuai standar perusahaan menjadi tantangan tersendiri untuk tim pengadaan. Tidak heran, pemilihan vendor menjadi poin yang tidak dapat dikesampingkan, demi tercapainya standar bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk yang diinginkan perusahaan.
Meski demikian tidak sedikit perusahaan yang masih memilih vendor hanya berdasarkan relasi semata. Padahal jika dicermati, banyak strategi dan cara tepat memilih vendor untuk keperluan procurement barang dan jasa.
Kenapa Penting untuk Memilih Vendor yang Tepat?
Sejatinya pemilihan vendor tidak sekedar urusan suplai bahan baku semata, namun juga harus mempertimbangkan banyak hal lain. Standar bahan baku yang diperlukan, baik dari segi kualitas dan kuantitas, harus menjadi poin yang masuk dalam pertimbangan tersebut.
Poin-poin di bawah ini bisa jadi hal yang Anda perhatikan, karena pada akhirnya vendor yang dipilih juga akan menjalankan beberapa fungsi yang penting dalam aktivitas perusahaan.
Keempat alasan di atas menjadi hal yang mendasari perlunya strategi dan cara tepat dalam pemilihan vendor. Tidak main-main, fungsi-fungsi yang disebutkan tadi akan membawa pengaruh besar pada aktivitas perusahaan dan produk yang Anda hasilkan.
Maka Berikut Strategi dan Cara Pemilihan Vendor yang Ideal
Setidaknya ada 7 strategi dan cara pemilihan vendor yang dinilai ideal untuk digunakan. Memang tidak kemudian langsung diadaptasi penuh, namun poin berikut bisa menjadi acuan untuk perusahaan Anda ketika akan menentukan pemilihan vendor yang tepat untuk bisnis.
Nantinya strategi ini akan dapat disempurnakan dengan penyesuaian dengan kebutuhan bisnis yang Anda miliki, sehingga memberikan output optimal untuk pengadaan barang dan jasa yang Anda perlukan.
1. MilikI Standar yang Jelas
Tetapkan standar-standar yang jelas untuk vendor yang akan Anda gunakan. Kriteria yang jelas pada spesifikasi vendor harus Anda miliki, berikut dengan bahan baku atau produk yang dapat disediakan oleh vendor.
Pastikan standar ini disusun dengan cermat sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasa yang Anda miliki agar kandidat vendor yang disaring benar-benar sesuai harapan.
2. Reputasi Bisnis
Poin kedua dalam pemilihan vendor yang tepat adalah reputasi. Ingat, reputasi tidak didapatkan secara instan, namun melalui proses panjang dan banyak transaksi. Jadi ketika Anda mendapatkan rekomendasi vendor dengan reputasi yang baik, maka hal ini harus menjadi pertimbangan dan nilai plus.
3. Jangan Ragu Meminta Sampel
Contoh produk yang akan Anda minta untuk diadakan sebaiknya dapat diperoleh terlebih dahulu. Sampel produk ini akan menjadi salah satu poin penilaian yang baik, karena secara langsung dapat membantu Anda melihat kemampuan pengadaan dari sisi kualitas produk yang diperlukan.
Memang hal ini tidak 100% menjamin produk yang dikirimkan akan serupa dengan yang ditawarkan. Namun setidaknya dengan memastikan spesifikasinya sama dengan produk yang akan dijadikan bahan pengadaan, Anda memiliki penilaian yang lebih baik.
4. Metode Distribusi
Tidak sekedar fokus pada kualitas dan kapasitas pengadaannya saja, namun Anda juga wajib mempertimbangkan metode pengiriman yang digunakan. Treatment saat pengiriman, moda transportasi, kapasitas, dan perkiraan waktu, semua menjadi hal yang wajib dipertimbangkan.
Jangan ragu mengajukan pertanyaan detail seperti ini agar Anda memperoleh informasi yang jelas dan data yang lengkap sebagai bahan pertimbangan.
5. Jangan Lupa Soal Kontrak
Kontrak, perjanjian, atau berkas lain yang menjadi tanda legal kerja sama yang akan dilakukan harus dibuat dengan detail dan rinci berdasarkan kesepakatan dua pihak yang terlihat. Nah pada poin ini, pastikan terdapat tanda tangan yang valid atau bentuk persetujuan lain secara langsung, sebagai pengikat pengadaan yang akan dilakukan.
Hindari vendor atau pihak yang mementingkan proyek berjalan terlebih dahulu dan mengesampingkan berkas legal, karena membuka peluang terjadinya kecurangan.
6. Jajaki Potensi Kerja Sama Jangka Panjang
Jika memungkinkan jangan ragu untuk menjajaki potensi kerja sama jangka panjang. Alih-alih mencari vendor baru untuk pengadaan barang atau jasa sejenis, jika memang vendor ini terbukti dapat memenuhi ekspektasi dan memuaskan, ada baiknya kerja sama yang dijalin dibuat menjadi sebuah kerja sama jangka panjang.
Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas. Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.
Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.
Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.
Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.
Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)
Mengetahui klasifikasi area berbahaya merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja karena dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Kecelakaan kerja dapat memiliki dampak negatif yang serius, termasuk cedera fisik yang parah atau bahkan kematian bagi pekerja yang terlibat.
Selain itu, kecelakaan juga dapat merugikan perusahaan dengan menyebabkan kerusakan pada peralatan dan properti, mengganggu produktivitas, serta menimbulkan biaya medis dan kompensasi yang tinggi.
Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja
Menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah tanggung jawab bersama. Keselamatan kerja merupakan prioritas yang harus dipegang oleh semua pihak terlibat, baik manajemen perusahaan maupun para pekerja. Dengan memahami klasifikasi area berbahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang serius.
Dan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti pelatihan keselamatan, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan prosedur keselamatan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua.
Dalam menjaga keselamatan di lingkungan kerja berpotensi berbahaya, lifeline merupakan alat yang sangat penting. Dengan memilih dan menggunakan lifeline yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih percaya diri dan aman di ketinggian, mengurangi risiko jatuh bebas dan cedera yang serius. Namun, keselamatan tidak hanya tergantung pada pemilihan lifeline yang sesuai, tetapi juga pada pemahaman dan penggunaan yang benar oleh para pekerja.
Pentingnya kesadaran dan pelatihan dalam penggunaan lifeline tidak boleh diabaikan. Para pekerja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan lifeline dengan benar, termasuk cara memasangnya, mengaitkan diri dengan benar, dan melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi lifeline tetap optimal. Hal ini akan memastikan bahwa lifeline dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam situasi darurat dan memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja.
Lifeline adalah alat penting yang digunakan dalam berbagai industri untuk melindungi keselamatan para pekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Beberapa contoh penggunaan lifeline meliputi:
Tips Memilih Lifeline yang Tepat
Ketika memilih lifeline, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar memastikan keselamatan dan kinerja optimal. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih lifeline yang tepat:
Arc flash merupakan fenomena yang terjadi ketika arus listrik melompat melalui udara antara dua konduktor atau dari satu konduktor ke grounding. Ini sering kali disebabkan oleh kesalahan operasi, konsleting, atau kegagalan peralatan listrik. Arc flash dapat menghasilkan panas yang sangat tinggi, ledakan, percikan api, dan radiasi berbahaya. Dampaknya bisa sangat merusak, mulai dari luka bakar parah hingga kerusakan fatal pada peralatan dan fasilitas.
Dalam beberapa kasus, arc flash dapat menyebabkan cedera atau kematian bagi pekerja yang berada di dekatnya. Luka bakar serius, kerusakan pada organ internal akibat tekanan udara yang tinggi, serta cedera akibat terpentalnya benda-benda yang terkena dampak ledakan, merupakan beberapa dampak fatal yang dapat terjadi akibat arc flash.
Artikel ini bertujuan untuk membantu pembaca memahami arc flash secara menyeluruh, mulai dari penyebabnya hingga cara-cara untuk mencegahnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya ini, pembaca akan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri mereka sendiri dan rekan kerja dari risiko arc flash. Melalui pemahaman dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan kecelakaan akibat arc flash dapat diminimalkan, meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan di tempat kerja.
Pengertian Arc Flash
Arc flash adalah ledakan api listrik yang terjadi karena korsleting atau hubungan pendek pada sistem kelistrikan. Ketika arus listrik melompat melalui udara antara dua konduktor atau dari satu konduktor ke grounding, itu dapat menyebabkan percikan api dan ledakan yang berbahaya.
Beberapa tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan terjadinya arc flash meliputi:
Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu untuk mengidentifikasi potensi bahaya arc flash dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar dari risiko yang terkait.
Penyebab Arc Flash
Arc flash dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu:
Mengetahui penyebab-penyebab ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat guna mengurangi risiko terjadinya arc flash di lingkungan kerja. Hal ini meliputi pelaksanaan prosedur keselamatan kerja yang ketat, pemeliharaan peralatan secara teratur, dan pelatihan yang memadai bagi pekerja yang berhubungan dengan sistem kelistrikan.
Dampak Arc Flash
Arc flash dapat memiliki dampak yang sangat serius bagi individu yang terkena, termasuk:
Mengingat potensi dampak yang serius ini, pencegahan arc flash dan perlindungan pekerja dari risiko tersebut harus menjadi prioritas utama dalam lingkungan kerja yang melibatkan listrik. Ini termasuk penggunaan peralatan perlindungan diri yang sesuai, pelatihan yang tepat, dan penerapan prosedur keselamatan yang ketat untuk mengurangi risiko terjadinya arc flash dan melindungi keselamatan dan kesejahteraan pekerja.
sumber: indonesiasafetycenter