Loading...
Mempersiapkan pengalaman terbaik untuk Anda
Saat perusahaan ingin meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja, tak pelak pasti keterlibatan karyawan meupakan salah satu kunci keberhasilan. Untuk itulah penting meningkatkan keterlibatan karyawan sehingga dapat terjadi hubungan yang positif antara pengusaha dan pekerja.
Berikut ini akan dibahas mengenai jenis manajer di tempat kerja sesuai dengan gaya kepemimpinan. Anda bisa pelajari termasuk yang manakah diri Anda.
Manajer Tipe Otokratik
Manajer tipe ini sering dikenal menerapkan gaya kepemimpinan dengan manajemen ‘otokratik’. Dengan begitu, manajer sering menjadi pengambil keputusan tunggal. Manajer membuat keputusan berdasarkan penilaian mereka sendiri dan jarang menerima saran dari orang lain.
Memang tipa manajer yang satu ini akan sangat menguntungkan. Terutama ketika membutuhkan keputusan yang cepat. Sehingga eksekusi kebijakan pun bisa langsung dilaksanakan. Manajer jenis ini juga sangat diperlukan ketika perusahaan berhadapan stake-holder yang luas. Manajer dengan kepemimpinan yang kuat ini bisa membuat roda perusahaan berjalan dengan cepat dan efisien.
Namun, ada kelemahan dari gaya kepemimpinan yang satu ini. Karyawan atau staf mungkin akan melihat manajer berada jauh di atas sana dan tidak melihat kondisi atau realitas yang ada di lapangan. Kelemahan lainnya, karyawan menjadi sangat bergantung pada keputusan manajer sehingga tidak mampu berbuat jika tidak ada arahan.
Manajer Tipe Orang Tua
Ada juga jenis manajer yang dikenal bergaya bergaya seperti orang tua. Dalam gaya manajemen ini, komunikasi masih berasal dari atas ke bawah. Meski demikian, gaya manajemen ini masih lebih mending dibanding sebelumnya. Sebab manajer masih akan mendengarkan masukan atau pertimbangan dari karyawan walaupun hal itu mungkin tidak akan dilaksanakan.
Keuntungan jika ada manajer tipe ini di tempat kerja adalah:
Namun tetap ada kelemahan dari gaya manajemen ini, salah satunya adalah dapat meningkatkan ketergantungan kerja, yang berarti juga menghambat kreativitas dalam perusahaan.
Manajer Tipe Terbuka, Jenis manajer yang ini dikenal dengan gaya kepemimpinan yang ‘diplomatik’. Manajer sangat terbuka pada pendapat karyawan. Sehingga kemudian pembuatan keputusan berlangsung dalam proses yang panjang.
Pada gaya manajemen ini, berguna untuk meningkatkan semangat staf serta meningkatkan loyalitas. Hal ini sangat baik diterapkan untuk bidang tertentu dimana mana keahlian dan saran khusus sangat diperlukan, misalnya di bidang kesehatan dan keselamatan kerja.
Walau demikian, jenis manajemen seperti ini kadang menyebabkan kebingungan. Sebab bisa membuat organisasi perusahaan berjalan lambat atau malah tanpa kendali. Khususnya ketika keputusan penting sangat diperlukan. Kelemahan lainnya, bisa juga membuat beberapa karyawan merasa terpinggirkan terutama jika pendapat mereka tidak diambil karena tidak sesuai keputusan mayoritas karyawan.
Karena itulah dibutuhkan manajer yang mampu memadukan antara keluwesan dalam berhubungan dengan karyawan, tegas dalam menangani pelanggaran K3, sekaligus mampu membuat kebijakan dengan cepat. Dengan demikian, keselamatan dan kesehatan karyawan diharapkan dapat meningkat pesat. Sebab gaya manajemen yang efektif saat ini dibangun atas dasar rasa percaya, sikap menghormati, dan adanya kerjasama.
Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas. Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.
Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.
Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.
Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.
Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)
1. Control Panel Fire Alarm
Dalam instalasi fire alarm system dibutuhkan sebuah panel, karena sistem ini bekerja secara otomatis. Sehingga membutuhkan panel untuk mengontrol semuanya.
Panel tersebut bernama MCFA (Master control fire alarm) atau yang lebih sering disebut dengan panel fire alarm. MCFA akan berperan sebagai panel pusat yang akan mengatur dan mengendalikan semua detektor dan alarm bell yang terpasang.
Jadi semua data dan sinyal yang diberikan detector akan diolah MCFA. Kemudian baru mengeluarkan output berupa suara bunyi alarm maupun disertai dengan indikator visual. Dengan seperti ini, petugas yang memiliki tanggung jawab di bangunan tersebut bisa segera mengetahui lokasi kebakaran.
2. Audible Visual Fire Alarm
Menjadi komponen yang sangat penting, karena komponen inilah yang akan memberikan tanda kepada orang-orang disekitar jika sedang terjadi kebakaran. Nah, komponen peringatan fire alarm ini dibagi menjadi 3 macam dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagai berikut.
Sebenarnya beberapa jenis audible visual fire alarm memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Hanya saja, Anda bisa sesuaikan dengan peringatan seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk proteksi bangunan Anda.
3. Power Supply
Seperti yang kita tahu bahwa, fire alarm system memiliki banyak detector, apalagi yang menggunakan model Full Addressable. Maka dari itu, dibutuhkan daya listrik yang lumayan besar agar semua detektor bisa terus aktif dan siap siaga.
Itulah mengapa dibutuhkan peran power supply untuk terus memberikan daya listrik ke seluruh jaringan instalasi sistem alarm kebakaran.
Manfaat menggunakan lifeline sangat besar, tidak hanya bagi keselamatan pekerja tetapi juga bagi keselamatan keseluruhan di tempat kerja. Penggunaan lifeline dapat mengurangi risiko kecelakaan serius atau fatal yang bisa terjadi jika pekerja jatuh dari ketinggian.
Selain itu, dengan meningkatkan keselamatan kerja, penggunaan lifeline juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan kerja, seperti biaya medis, kompensasi pekerja, atau penundaan proyek. Dengan demikian, lifeline bukan hanya merupakan alat pengaman individual, tetapi juga merupakan investasi penting untuk keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta kelangsungan bisnis.
Jenis-Jenis Lifeline
Terdapat empat jenis utama lifeline yang digunakan dalam berbagai aplikasi keselamatan dan industri. Mari kita jelaskan lebih detail tentang masing-masing jenis:
Komponen Utama Lifeline
Komponen-komponen utama lifeline adalah unsur-unsur kunci yang bekerja bersama-sama untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada pekerja yang menggunakan lifeline. Berikut penjelasan tentang masing-masing komponen:
Mengetahui klasifikasi area berbahaya merupakan hal yang sangat penting dalam lingkungan kerja karena dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Kecelakaan kerja dapat memiliki dampak negatif yang serius, termasuk cedera fisik yang parah atau bahkan kematian bagi pekerja yang terlibat.
Selain itu, kecelakaan juga dapat merugikan perusahaan dengan menyebabkan kerusakan pada peralatan dan properti, mengganggu produktivitas, serta menimbulkan biaya medis dan kompensasi yang tinggi.
Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja
Menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menerapkan tindakan pencegahan di tempat kerja:
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah tanggung jawab bersama. Keselamatan kerja merupakan prioritas yang harus dipegang oleh semua pihak terlibat, baik manajemen perusahaan maupun para pekerja. Dengan memahami klasifikasi area berbahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang serius.
Dan dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti pelatihan keselamatan, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan prosedur keselamatan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua.