Memiliki sertifikat AK3 Umum Kemnaker RI/ K3 Migas Operator.
Memiliki sertifikat K3 Migas level Supervisor lebih disukai.
Bersedia penempatan area Sumsel.
Tugas & Tanggung Jawab
Pengembangan dan Implementasi Sistem HSE:
Menyusun dan mengimplementasikan program K3L di area produksi, pengujian (test bench), dan area penyimpanan ESPS/HPS.
Memastikan seluruh proses kerja sesuai dengan SOP dan peraturan perundangan K3 yang berlaku.
Berkoordinasi dengan tim engineering untuk memastikan desain dan pengujian produk mempertimbangkan aspek keselamatan.
Monitoring & Evaluasi Risiko:
Melakukan inspeksi rutin terhadap Peralatan kerja bertekanan, Sistem listrik industri, Area pengelasan, pengangkatan, dan pengujian pompa.
Menyusun dan memutakhirkan HIRA & JSA secara berkala.
Manajemen Insiden & Investigasi:
Memimpin investigasi terhadap kecelakaan kerja, nyaris celaka (near-miss), dan kondisi tidak aman.
Menyusun laporan Root Cause Analysis dan Corrective and Preventive Actions (CAPA).
Pelatihan dan Edukasi K3L:
Menyelenggarakan pelatihan rutin untuk pekerja produksi dan staf teknis, seperti Induksi keselamatan, Penggunaan APD, Penanganan bahan kimia, Evakuasi darurat.
Mendorong budaya “Zero Incident” melalui safety campaign, toolbox meeting, dan sesi berbagi insiden.
Audit dan Kepatuhan Regulasi:
Mempersiapkan dokumen dan mendampingi proses audit eksternal dari Kementerian Tenaga Kerja, Lingkungan Hidup (KLHK), SKK Migas atau pihak klien migas.
Menjaga semua perizinan lingkungan dan keselamatan tetap aktif dan sesuai waktu.
Harus punya keterampilan:
Kompetensi Teknis (Hard Skills):
Mampu menyusun dan menerapkan HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment), JSA (Job Safety Analysis), Permit to Work System (Hot Work, Electrical, Confined Space).
Mampu Menangani bahan kimia berbahaya, peralatan bertekanan, pengelasan, lifting, dan pengujian pompa tekanan tinggi.
Dapat memberikan pelatihan K3 dan memahami tentang ISO 45001, ISO 9001, ISO 14001 dan CSMS.
Familiar dan dapat menyusun HSE KPI.
Terbiasa menggunakan sistem pelaporan HSE berbasis digital.
Kompetensi Non-Teknis (Soft Skills):
Komunikatif dan mampu melakukan pelatihan secara efektif kepada teknisi dan operator.
Kepemimpinan yang kuat dalam membentuk budaya keselamatan.
Teliti, analitis, dan cepat tanggap terhadap situasi darurat.
Mampu bekerja lintas departemen: produksi, QA/QC, engineering, dan logistik.