Logo
Logo
BerandaPelatihanMidiatamaJadwalInstrukturKarirArtikel
Login
Artikel
Artikel Populer
10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

6 Juni -14 Juni 2024, 410 Views

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

6 Juni -14 Juni 2024, 388 Views

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

6 Juni -14 Juni 2024, 365 Views

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

6 Juni -14 Juni 2024, 338 Views

Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

6 Juni -14 Juni 2024, 325 Views

6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

6 Juni -14 Juni 2024, 321 Views

Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

6 Juni -14 Juni 2024, 313 Views

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline

6 Juni -14 Juni 2024, 299 Views

Artikel Terbaru
Safety K3
5 Poin Penting! Yang Harus Diketahui Supervisor Tentang Safety Talk
09 Mei 2022
5 Poin Penting! Yang Harus Diketahui Supervisor Tentang Safety Talk
Safety K3
Perilaku Tidak Aman Saat Bekerja
28 April 2022
Perilaku Tidak Aman Saat Bekerja
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Terbuka (Open Fracture)
25 April 2022
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Terbuka (Open Fracture)
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Tertutup (Closed Fracture)
21 April 2022
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Tertutup (Closed Fracture)
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
18 April 2022
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
Safety K3
Mengenal Fraktur Patah Tulang
14 April 2022
Mengenal Fraktur Patah Tulang
Safety K3
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri
11 April 2022
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri
Safety K3
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
07 April 2022
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
1
...
34
35
36
33
34
35
36
37
...
54
  1. Home
  2. Artikel

Artikel

5 Poin Penting! Yang Harus Diketahui Supervisor Tentang Safety Talk
Safety K3
5 Poin Penting! Yang Harus Diketahui Supervisor Tentang Safety Talk
Mengapa safety talk begitu penting dan harus dilakukan secara rutin sebelum bekerja? Bukankah pekerja sudah mendapatkan pelatihan formal mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)? Ya, meskipun para pekerja sudah mendapatkan pelatihan formal K3 sesuai bidang pekerjaannya, Anda sebagai supervisor juga wajib mengingatkan kembali para pekerja akan pentingnya K3 melalui safety talk.
 
Pada dasarnya, safety talk bertujuan untuk menginformasikan bahaya yang terdapat dalam suatu pekerjaan dan cara mengantisipasinya. Topik yang paling sering dibahas biasanya mengenai peringatan untuk mengutamakan keselamatan diri dengan cara mengenakan alat pelindung diri (APD) dan peralatan sesuai dengan pekerjaan.
1. Seberapa sering kita harus melakukan safety talk?
Disarankan melakukan safety talk secara berkala, misalnya seminggu sekali, sehingga pekerja menjadi terbiasa dan menjadikan pertemuan ini sebagai bagian dari rutinitas kerja.
 
2. Berapa lama waktu pelaksanaan safety talk?
"Keep It Short & Simple (KISS)" adalah moto yang harus Anda pegang. Sampaikan pesan keselamatan dengan ringkas, padat, dan jelas. Durasi pelaksanaan safety talk idealnya berlangsung antara 5-15 menit. Sebagian besar supervisormelaksanakannya dalam waktu 10 menit.
 
3. Materi atau topik keselamatan apa yang sebaiknya dibahas?
Sebaiknya Anda memilih topik yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam menentukan topik safety talk, Anda dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
  • Potensi bahaya apa yang terkait pekerjaan yang akan dilakukan
  • Kecelakaan kerja atau near misses apa yang sering atau pernah terjadi terkait pekerjaan yang akan dilakukan
  • Pedoman kerja yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan
  • Alat pelindung diri apa yang harus digunakan terkait pekerjaan yang akan dilakukan

Isu atau informasi terbaru mengenai K3 atau berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan juga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan topik safety talk. Misalnya, ada regulasi terbaru mengenai bekerja di ketinggian, jika hal itu berhubungan dengan pekerjaan yang akan Anda lakukan, Anda bisa menjadikan topik tersebut sebagai materi safety talk.

4. Apa yang harus dilakukan supervisor untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan pekerja?

Jika pertanyaan yang mereka ajukan relevan dengan topik yang dibahas dan Anda mengetahui jawabannya, berikanlah respons terbaik untuknya. Namun, jika Anda tidak mengetahui jawabannya, katakan padanya bahwa Anda akan mencari tahu terkait pertanyaan tersebut dan akan memberikan jawaban pada safety talk berikutnya. Lain halnya jika pertanyaan tidak relevan dengan topik bahasan, katakan pada pekerja tersebut bahwa Anda akan membahas secara pribadi setelah safety talk selesai.

5. Adakah saran agar safety talk lebih efektif?

Berikut adalah teknik yang dapat digunakan supervisor agar pelaksanaan safety talk lebih efektif, antara lain:

  • Prepare (Lakukan persiapan sebaik mungkin, cari referensi sebanyak-banyaknya dan pahami materi safety talk yang akan Anda sampaikan)
  • Pinpoint (Fokuslah pada tujuan dan tetaplah sederhana, berikan poin-poin kunci. Jangan membuat bosan audiensi dengan memberi penjelasan yang menyeluruh dalam satu sesi. Fokus pada satu topik pembahasan)
  • Personalize (Jalin komunikasi dua arah antara supervisor dengan pekerja dan sesekali menggunakan humor. Ini akan menjadikan pertemuan lebih akrab dan hangat serta menjaga audiensi tetap memperhatikan Anda. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk lebih mengingat apa yang telah dibahas)
  • Pictorialize (Sajikan materi safety talk tidak hanya secara lisan, namun dalam bentuk visual juga. Gunakan alat bantu visual, berupa gambar, grafik, video, atau peralatan pendukung lainnya bila memungkinkan)
  • Prescribe (Pastikan Anda menyampaikan topik pembahasan secara tepat kepada audiensi tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan agar mereka dan rekan kerjanya bekerja dengan aman dan selamat)

Sebagai supervisor, pastikan Anda memahami poin-poin penting mengenai safety talk di atas. Meski hanya berlangsung dalam hitungan menit, pelaksanaan safety talk harus dipersiapkan sebaik dan se-efektif mungkin. Pastikan para pekerja yang terlibat memahami penjelasan Anda pada safety talk.

Semoga Bermanfaat, Salam Safety!

09 Mei 2022.
Midiatama
Perilaku Tidak Aman Saat Bekerja
Safety K3
Perilaku Tidak Aman Saat Bekerja

Perilaku Tidak Aman merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Tidak ada diantara kita yang menginginkan kecelakaan itu terjadi, sehingga kita harus benar-benar memperhatikan setiap perilaku yang kita lakukan dalam bekerja.

Bukan karena kita sudah biasa melakukan pekerjaan tersebut kemudian kita akan terhindar dari kecelakaan kerja. Karena yang namanya kecelakaan bukan hanya saja ditujukan kepada pekerja yang baru bekerja tetapi juga ke semua pekerja baik yang pengalaman maupun non-pengalaman.

Hal tersebut umumnya diawali karena pekerja ingin mempermudah suatu aktivitas pekerjaan.  Misalnya :

Itu salah satu contoh perilaku tidak aman yang dilakukan baik oleh pekerja Quality maupun operator forklift. Perilaku pekerja Quality dikategorikan tindakan tidak aman karena ia naik pada fork yang terdapat di forklift, sementara tindakan tidak aman operator forklift adalah mengoperasikan forklift (bahkan mengangkat) ketika ada pekerja lain yang berada di fork. 1, 2 atau 3 kali mungkin selamat tetapi kita tidak pernah tahu bisa saja pekerja quality tersebut jatuh.

Sehingga kita tidak perlu menunggu hingga kecelakaan itu terjadi, sebaiknya dari awal kita sudah menghilangkan perilaku tidak aman sebagai salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja.

Solusi:

  1. Hindari periaku yang dapat membahayakan diri kita atau lingkungan sekitar dalam setiap aktivitas pekerjaan kita;
  2. Tegur rekan kerja yang melakukan perilaku tidak aman. Karena lebih mudah menegur rekan kerja yang melakukan perilaku tidak aman daripada harus menguburkannya di pemakaman;
  3. Patuhi instruksi kerja yang telah ditetapkan dan informasikan jika memang ada perubahan yang kiranya dapat mempermudah pekerjaan tetapi tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Jangan karena biasa kemudian kita binasa.
Semoga kita dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
 
sumber : hsepedia
28 April 2022.
Midiatama
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Terbuka (Open Fracture)
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Terbuka (Open Fracture)
Ketika seseorang mengalami fraktur terbuka, penting bagi pelaku pertolongan pertama untuk menghentikan perdarahan dan infeksi di area cedera serta melakukan imobilisasi di area tersebut.
 
1. Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Letakkan balutan steril di atas area cedera untuk melindungi luka terbuka terkontaminasi, menghentikan perdarahan, dan mengurangi infeksi. Pembalutan tidak boleh terlalu kencang maupun longgar. Simpul balutan dianjurkan pada posisi yang datar dan tidak boleh di atas luka. Susun bantalan di samping tulang yang patah jika menonjol keluar dari kulit.

Pantau terus kondisi korban, terutama pernapasannya, karena mungkin korban bisa saja mengalami syok. Periksa sirkulasi ekstremitas lengan atau kaki yang cedera di luar perban setiap 10 menit.

2. Dalam keadaan yang lebih ekstrem─ jika Anda berada di daerah terpencil, di mana bantuan medis tiba sangat lama atau Anda terpaksa membawa korban sendiri ke dokter atau Rumah Sakit─ Anda mungkin perlu melakukan pembidaian belat (splint).

Tambahkan bantalan ekstra di sekitar tungkai dan lakukan pembidaian (dapat menggunakan payung yang dilipat, koran yang digulung, atau bahan seperti tongkat yang keras) pada persangkaan tulang yang patah.  Jangan membalut terlalu ketat. Usahakan gerakan apa pun seminimal mungkin.

Prinsip pembidaian:

  • Bidai hanya dapat dilakukan jika tidak mengakibatkan nyeri dan rasa tidak enak
  • Letak cedera ditemukan
  • Gunakan bidai meliputi sendi atas dan bawah patahan
  • Periksa sirkulasi sebelum dan sesudah pembidaian, serta pastikan aman
  • Dilakukan oleh orang yang kompeten dan telah mendapatkan pelatihan pertolongan pertama.

Penting!

  • Jika anggota tubuh mengalami dislokasi atau patah, jangan pernah mencoba untuk mengembalikan ke posisi semula karena dapat mengakibatkan cedera yang lebih berat. Petugas medis di rumah sakit akan menanganinya.
  • Memindahkan atau mengangkut korban patah tulang tidak direkomendasikan kecuali Anda telah mendapatkan pelatihan pertolongan pertama.
  • Jika korban terlihat normal dan hanya memar, coba cari tahu penyebab cedera (misalnya kejatuhan atau tertimpa sesuatu) untuk dapat mengetahui apakah ada tulang yang patah. Foto rontgen atau sinar X biasanya diperlukan untuk mendiagnosis patah tulang.

Hal terpenting ketika menangani korban patah tulang adalah hindari melakukan pertolongan lebih lanjut sebelum mengetahui dengan seksama lokasi dan kondisi patah tulang pada korban serta jika Anda merasa tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan darurat pada korban.

Jika korban sadar, jaga kondisinya agar tetap terjaga hingga bantuan medis tiba ke lokasi. Posisikan korban dalam keadaan nyaman dan coba tenangkan.

Semoga bermanfaat. Salam safety!

25 April 2022.
Midiatama
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Tertutup (Closed Fracture)
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur Tertutup (Closed Fracture)
1. Setelah memeriksa cedera, mintalah korban untuk tidak banyak bergerak. Gunakan bantalan ringan untuk menopang cedera.
2. Jika Anda bisa melakukannya, setelah bantalan diletakkan di area cedera, pasang gendongan (sling) menggunakan kain untuk melindungi cedera agar tidak bertambah parah. Sling digunakan sebagai penopang atau pencegah bagian tubuh yang patah dari gerakan sambil menunggu bantuan medis tiba.
3. Lakukan imobilisasi patah tulang dengan memasang sling menggunakan kain segitiga hingga setara dada. Ini akan mencegah pergerakan ketika korban dalam perjalanan ke rumah sakit. Hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.

Penting!

  • Jika anggota tubuh mengalami dislokasi atau patah, jangan pernah mencoba untuk mengembalikan ke posisi semula karena dapat mengakibatkan cedera yang lebih berat. Petugas medis di rumah sakit akan menanganinya.
  • Memindahkan atau mengangkut korban patah tulang tidak direkomendasikan kecuali Anda telah mendapatkan pelatihan pertolongan pertama.
  • Jika korban terlihat normal dan hanya memar, coba cari tahu penyebab cedera (misalnya kejatuhan atau tertimpa sesuatu) untuk dapat mengetahui apakah ada tulang yang patah. Foto rontgen atau sinar X biasanya diperlukan untuk mendiagnosis patah tulang.

Hal terpenting ketika menangani korban patah tulang adalah hindari melakukan pertolongan lebih lanjut sebelum mengetahui dengan seksama lokasi dan kondisi patah tulang pada korban serta jika Anda merasa tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan darurat pada korban.

Jika korban sadar, jaga kondisinya agar tetap terjaga hingga bantuan medis tiba ke lokasi. Posisikan korban dalam keadaan nyaman dan coba tenangkan.

Semoga bermanfaat. Salam safety!

21 April 2022.
Midiatama
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
Pada setiap kecelakaan atau cedera akan dijumpai situasi kekacauan dan kepanikan di tempat kejadian, seorang pelaku pertolongan pertama harus mampu menanggulangi hal itu. Fraktur tidak boleh dianggap remeh. Meskipun kondisi fraktur umumnya tidak mengancam nyawa korban, namun fraktur tetap membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
 
Ketika Anda menemukan atau bahkan mengalami fraktur, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat dan perhatikan langkah pertolongan pertama berikut sambil menunggu bantuan medis tiba.

Pertolongan pertama pada fraktur:

1. Periksa kondisi cedera korban.

Periksa Airway (jalan napas)─Breathing (napas korban)─Circulation (sirkulasi) dan tingkat keparahan cedera dengan cepat. Berhati-hatilah saat memeriksa cedera agar tidak menimbulkan terlalu banyak gerakan.  Jika korban tidak sadarkan diri, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP).

2. Cegah gerakan di area cedera. Lakukan imobilisasi (membatasi gerakan) pada bagian yang patah. Terdapat dua tipe imobilisasi yang dapat Anda lakukan:

  • Imobilisasi tangan dasar. Korban dianjurkan untuk menopang cedera dengan tangannya sendiri dengan memeganginya, jika memungkinkan atau di mana tidak ada peralatan/bahan lain dalam bentuk apa pun.
  • Menggunakan bantalan (padding). Letakkan bantalan yang lembut (baju, selimut, handuk kecil, dll.) pada bagian tubuh yang patah atau pada lekukan tubuh terdekat pada daerah cedera untuk menopang.

Menopang bagian yang cedera dapat mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Terus topang bagian yang patah hingga bantuan medis tiba.

3. Hentikan perdarahan jika korban mengalami fraktur terbuka. Tekan kuat luka dengan perban atau kain steril (prinsip balut tekan).

4. Jangan mencoba memindahkan korban, terutama jika korban mengalami cedera kepala, leher, atau tulang belakang untuk menghindari cedera yang lebih parah.

5. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.

6. Jika memungkinkan, lakukan kompres dingin dengan es yang dibalut handuk atau ice pack selama maksimal 20 menit.

7. Pantau kondisi korban dan perhatikan jika ada tanda-tanda syok. Jika korban mengalami syok, baringkan korban dengan menempatkan kaki lebih tinggi dari kepala.

18 April 2022.
Midiatama
Mengenal Fraktur Patah Tulang
Safety K3
Mengenal Fraktur Patah Tulang

"Fraktur tidak boleh dianggap remeh. Meskipun tidak semua kondisi fraktur mengancam nyawa korban, namun fraktur tetap membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin."

Secara umum cedera bisa terjadi kapan saja dan sulit untuk dihindari, salah satunya fraktur atau patah tulang. Fraktur dapat terjadi ketika Anda terjatuh dari ketinggian tertentu, mengalami kecelakaan lalu lintas, cedera saat berolahraga, atau ketika tulang terhantam benda-benda keras.

Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang yang terjadi akibat cedera langsung ataupun tidak langsung. Jadi, tulang dikatakan patah (fraktur) ketika tubuh mengalami kondisi terputusnya keutuhan susunan tulang menjadi beberapa bagian.

Fraktur dapat diakibatkan oleh benturan atau tekanan yang kuat, melebihi kemampuan tulang untuk meredamnya. Terdapat tiga penyebab dari fraktur, di antaranya:

  • Insiden trauma, seperti cedera olahraga, kecelakaan, dan jatuh dari ketinggian
  • Kondisi patologis, diakibatkan adanya gangguan pada tulang berupa penyakit yang mana apabila terjadi sedikit trauma dapat mengakibatkan fraktur, seperti penyakit tumor tulang, infeksi tulang, atau rakitis.
  • Fraktur spontan, diakibatkan oleh stres tulang yang berlangsung terus-menerus, contohnya pada kasus polio dan orang yang bertugas dibidang militer.
Berdasarkan sifatnya, fraktur digolongkan menjadi dua macam, yakni fraktur tertutup dan terbuka. Fraktur tertutup adalah suatu kondisi tulang yang mengalami patah tidak sampai keluar menembus kulit. Sedangkan fraktur terbuka adalah suatu kondisi sebagian atau keseluruhan tulang yang patah terlihat menembus kulit dan memiliki risiko infeksi yang cukup tinggi.
 
Tanda Dan Gejala Fraktur
 

Tanda dan gejala fraktur di antaranya:

  • Adanya riwayat trauma (terjatuh, kecelakaan, dll.)
  • Pembengkakan, memar, dan deformitas (pergeseran fragmen pada fraktur) di area cedera
  • Merasakan nyeri saat bergerak
  • Mati rasa atau merasakan kesemutan di area cedera
  • Merasakan atau mendengar bunyi tulang yang patah
  • Perubahan warna, kemerahan atau membiru
  • Kelainan bentuk, ukuran atau panjang tulang berbeda dibandingkan pasangan tulang lainnya
  • Dalam kasus yang berat, anggota tubuh biasa saja patah dengan luka terbuka.
Semoga Bermanfaat, Salam Safety!
14 April 2022.
Midiatama
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri
Safety K3
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri

Penggunaan Alat Pelindung Diri merupakan urutan terakhir dalam pengendalian risiko (the last line of defense). Penggunaan APD bukan untuk mencegah kecelakaan tetapi untuk mengurangi dampak atau konsekuensi dari suatu kejadian. Sehingga jangan pernah mendewa-dewakan APD.

Nah, dalam penggunaannya berikut ini beberapa informasi yang perlu anda ketahui tentang pemilihan, dan pemakaian APD yang ditulis oleh Buntara, 2015 dalam bukunya yang berjudul “Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri”.

KETENTUAN PEMILIHAN APD

  • Dapat memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya-bahaya yang dihadapi oleh pekerja
  • Harus seringan mungkin dan tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan
  • Tidak mudah rusak
  • Suku cadangnya mudah diperoleh
  • Harus memenuhi ketentuan standar yang telah ada (sesuai pasal 2 Permenaker no. 08 tahun 2010)/ SNI
  • Dapat dipakai secara fleksibel
  • Tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya
  • Tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya

KETENTUAN PEMAKAIAN APD

  • Apakah ditempat kerja ditemukan bahaya yang mengharuskan pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri
  • Sejauh manakah tingkat bahaya tersebut?
  • Sejauh manakah Alat Pelindung Diri tersebut dibutuhkan oleh pekerja atau Alat Pelindung Diri apa yang harus dipakai?
  • Bagaimanakah seseorang dapat menjamin bahwa APD tidak hanya dipakai, tetapi digunakan secara tepat oleh pekerja?

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENGGUNAKAN APD

  • Menyesuaikan Alat Pelindung Diri dengan ukuran tubuh
  • Memastikan Alat Pelindung Diri berfungsi dengan baik dan benar
  • Jika menggunakan 2 (dua) atau lebih APD secara bersamaan, pastikan bahwa tidak mengurangi keefektifan masing-masing APD
  • Segera melapor jika merasakan gejala rasa sakit atau tidak nyaman menggunakan APD
  • Melaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab jika diperlukan perhatian khusus penggunaan APD
sumber : hsepedia
11 April 2022.
Midiatama
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
Safety K3
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja

Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas.  Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.

Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.

Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.

Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.

Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.  Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)


Baik bukan berarti sangat terang, buruk bukan berarti redup. Tapi baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita.
 
sumber : hsepedia
07 April 2022.
Midiatama
1
...
34
35
36
33
34
35
36
37
...
54

Artikel Populer

10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

05 September 2024.
410 Views
10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

27 September 2024.
388 Views
Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

24 Agustus 2023.
365 Views
Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

11 Mei 2023.
338 Views
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

19 Agustus 2024.
325 Views
Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

23 September 2024.
321 Views
6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

26 Agustus 2024.
313 Views
Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline

19 September 2024.
299 Views
Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline
Kontak Kami
Fast Respon (Sales)

0899-3386423 (Beni)

0852-1011-9176 (Risma)

0878-88880799 (Soka)

0815-32705432 (Amanda)

Telephone (Office)

021-2126380 (24 Jam)

021-22545432 (Jam Kerja)

021-58906930 (Jam kerja)

Email

[email protected]

[email protected]

Office

Gedung Wisma Presisi, Lantai 1 No 4, Jalan Taman Aries RT.05/RW2, Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat 11620

Business Partner

Lihat partner lainnya

HSE
Garuda
LSPK3 Indonesia
ALPK3 Indonesia
Bantuan

Hubungi Kami

Syarat

Syarat dan Ketentuan

FAQ

Sosial Media

Facebook

Instagram

Youtube

Aplikasi Miccapro
Aplikasi Miccapro di App StoreAplikasi Miccapro di Google Play
HUBUNGI KAMI
Fast Respon (Sales)

0899-3386423 (Beni)

0852-1011-9176 (Risma)

0878-88880799 (Soka)

0815-32705432 (Amanda)

Telephone (Office)

021-2126380 (24 Jam)

021-22545432 (Jam Kerja)

021-58906930 (Jam kerja)

ALAMAT KAMI

PT. Mitra Dinamis Yang Utama (PJK3 Midiatama Academy) Gedung Wisma Presisi, Lantai 1 No. 4, Jalan Taman Aries RT.5/RW.2 Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat 11620

Email

[email protected]

[email protected]

Jam Kerja

08.00 WIB - 17.00 WIB

BANTUAN

Hubungi Kami

Syarat

Syarat dan Ketentuan

FAQ

Business Partner
HSE
Garuda
LSPK3 Indonesia
ALPK3 Indonesia

Lihat lebih banyak

SOCIAL MEDIA

Facebook

Instagram

Youtube

Aplikasi Miccapro
Aplikasi Miccapro di App StoreAplikasi Miccapro di Google Play
© Copyright 2020 - 2025 PT Mitra Dinamis Yang Utama
Powered By Midiatama