Logo
Logo
BerandaPelatihanMidiatamaJadwalInstrukturKarirArtikel
Login
Artikel
Artikel Populer
10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

6 Juni -14 Juni 2024, 410 Views

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

6 Juni -14 Juni 2024, 388 Views

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

6 Juni -14 Juni 2024, 365 Views

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

6 Juni -14 Juni 2024, 338 Views

Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

6 Juni -14 Juni 2024, 325 Views

6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

6 Juni -14 Juni 2024, 321 Views

Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

6 Juni -14 Juni 2024, 313 Views

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline

6 Juni -14 Juni 2024, 299 Views

Artikel Terbaru
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
18 April 2022
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
Safety K3
Mengenal Fraktur Patah Tulang
14 April 2022
Mengenal Fraktur Patah Tulang
Safety K3
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri
11 April 2022
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri
Safety K3
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
07 April 2022
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
Safety K3
Bagaimana Cara Melakukan Penilaian Risiko?
04 April 2022
Bagaimana Cara Melakukan Penilaian Risiko?
Safety K3
Cara Menentukan Konteks dalam Penerapan MANAJEMEN RISIKO
31 Maret 2022
Cara Menentukan Konteks dalam Penerapan MANAJEMEN RISIKO
Safety K3
Peran Penting Manajemen Risiko
28 Maret 2022
Peran Penting Manajemen Risiko
Safety K3
Bayar Pelatihan dengan Biaya SENDIRI..??
24 Maret 2022
Bayar Pelatihan dengan Biaya SENDIRI..??
1
...
33
34
35
32
33
34
35
36
...
52
  1. Home
  2. Artikel

Artikel

Pertolongan Pertama Pada Fraktur
Safety K3
Pertolongan Pertama Pada Fraktur
Pada setiap kecelakaan atau cedera akan dijumpai situasi kekacauan dan kepanikan di tempat kejadian, seorang pelaku pertolongan pertama harus mampu menanggulangi hal itu. Fraktur tidak boleh dianggap remeh. Meskipun kondisi fraktur umumnya tidak mengancam nyawa korban, namun fraktur tetap membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
 
Ketika Anda menemukan atau bahkan mengalami fraktur, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat dan perhatikan langkah pertolongan pertama berikut sambil menunggu bantuan medis tiba.

Pertolongan pertama pada fraktur:

1. Periksa kondisi cedera korban.

Periksa Airway (jalan napas)─Breathing (napas korban)─Circulation (sirkulasi) dan tingkat keparahan cedera dengan cepat. Berhati-hatilah saat memeriksa cedera agar tidak menimbulkan terlalu banyak gerakan.  Jika korban tidak sadarkan diri, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP).

2. Cegah gerakan di area cedera. Lakukan imobilisasi (membatasi gerakan) pada bagian yang patah. Terdapat dua tipe imobilisasi yang dapat Anda lakukan:

  • Imobilisasi tangan dasar. Korban dianjurkan untuk menopang cedera dengan tangannya sendiri dengan memeganginya, jika memungkinkan atau di mana tidak ada peralatan/bahan lain dalam bentuk apa pun.
  • Menggunakan bantalan (padding). Letakkan bantalan yang lembut (baju, selimut, handuk kecil, dll.) pada bagian tubuh yang patah atau pada lekukan tubuh terdekat pada daerah cedera untuk menopang.

Menopang bagian yang cedera dapat mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Terus topang bagian yang patah hingga bantuan medis tiba.

3. Hentikan perdarahan jika korban mengalami fraktur terbuka. Tekan kuat luka dengan perban atau kain steril (prinsip balut tekan).

4. Jangan mencoba memindahkan korban, terutama jika korban mengalami cedera kepala, leher, atau tulang belakang untuk menghindari cedera yang lebih parah.

5. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.

6. Jika memungkinkan, lakukan kompres dingin dengan es yang dibalut handuk atau ice pack selama maksimal 20 menit.

7. Pantau kondisi korban dan perhatikan jika ada tanda-tanda syok. Jika korban mengalami syok, baringkan korban dengan menempatkan kaki lebih tinggi dari kepala.

18 April 2022.
Midiatama
Mengenal Fraktur Patah Tulang
Safety K3
Mengenal Fraktur Patah Tulang

"Fraktur tidak boleh dianggap remeh. Meskipun tidak semua kondisi fraktur mengancam nyawa korban, namun fraktur tetap membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin."

Secara umum cedera bisa terjadi kapan saja dan sulit untuk dihindari, salah satunya fraktur atau patah tulang. Fraktur dapat terjadi ketika Anda terjatuh dari ketinggian tertentu, mengalami kecelakaan lalu lintas, cedera saat berolahraga, atau ketika tulang terhantam benda-benda keras.

Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang yang terjadi akibat cedera langsung ataupun tidak langsung. Jadi, tulang dikatakan patah (fraktur) ketika tubuh mengalami kondisi terputusnya keutuhan susunan tulang menjadi beberapa bagian.

Fraktur dapat diakibatkan oleh benturan atau tekanan yang kuat, melebihi kemampuan tulang untuk meredamnya. Terdapat tiga penyebab dari fraktur, di antaranya:

  • Insiden trauma, seperti cedera olahraga, kecelakaan, dan jatuh dari ketinggian
  • Kondisi patologis, diakibatkan adanya gangguan pada tulang berupa penyakit yang mana apabila terjadi sedikit trauma dapat mengakibatkan fraktur, seperti penyakit tumor tulang, infeksi tulang, atau rakitis.
  • Fraktur spontan, diakibatkan oleh stres tulang yang berlangsung terus-menerus, contohnya pada kasus polio dan orang yang bertugas dibidang militer.
Berdasarkan sifatnya, fraktur digolongkan menjadi dua macam, yakni fraktur tertutup dan terbuka. Fraktur tertutup adalah suatu kondisi tulang yang mengalami patah tidak sampai keluar menembus kulit. Sedangkan fraktur terbuka adalah suatu kondisi sebagian atau keseluruhan tulang yang patah terlihat menembus kulit dan memiliki risiko infeksi yang cukup tinggi.
 
Tanda Dan Gejala Fraktur
 

Tanda dan gejala fraktur di antaranya:

  • Adanya riwayat trauma (terjatuh, kecelakaan, dll.)
  • Pembengkakan, memar, dan deformitas (pergeseran fragmen pada fraktur) di area cedera
  • Merasakan nyeri saat bergerak
  • Mati rasa atau merasakan kesemutan di area cedera
  • Merasakan atau mendengar bunyi tulang yang patah
  • Perubahan warna, kemerahan atau membiru
  • Kelainan bentuk, ukuran atau panjang tulang berbeda dibandingkan pasangan tulang lainnya
  • Dalam kasus yang berat, anggota tubuh biasa saja patah dengan luka terbuka.
Semoga Bermanfaat, Salam Safety!
14 April 2022.
Midiatama
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri
Safety K3
Pemilihan dan Pemakaian Alat Pelindung Diri

Penggunaan Alat Pelindung Diri merupakan urutan terakhir dalam pengendalian risiko (the last line of defense). Penggunaan APD bukan untuk mencegah kecelakaan tetapi untuk mengurangi dampak atau konsekuensi dari suatu kejadian. Sehingga jangan pernah mendewa-dewakan APD.

Nah, dalam penggunaannya berikut ini beberapa informasi yang perlu anda ketahui tentang pemilihan, dan pemakaian APD yang ditulis oleh Buntara, 2015 dalam bukunya yang berjudul “Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri”.

KETENTUAN PEMILIHAN APD

  • Dapat memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya-bahaya yang dihadapi oleh pekerja
  • Harus seringan mungkin dan tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan
  • Tidak mudah rusak
  • Suku cadangnya mudah diperoleh
  • Harus memenuhi ketentuan standar yang telah ada (sesuai pasal 2 Permenaker no. 08 tahun 2010)/ SNI
  • Dapat dipakai secara fleksibel
  • Tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya
  • Tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya

KETENTUAN PEMAKAIAN APD

  • Apakah ditempat kerja ditemukan bahaya yang mengharuskan pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri
  • Sejauh manakah tingkat bahaya tersebut?
  • Sejauh manakah Alat Pelindung Diri tersebut dibutuhkan oleh pekerja atau Alat Pelindung Diri apa yang harus dipakai?
  • Bagaimanakah seseorang dapat menjamin bahwa APD tidak hanya dipakai, tetapi digunakan secara tepat oleh pekerja?

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENGGUNAKAN APD

  • Menyesuaikan Alat Pelindung Diri dengan ukuran tubuh
  • Memastikan Alat Pelindung Diri berfungsi dengan baik dan benar
  • Jika menggunakan 2 (dua) atau lebih APD secara bersamaan, pastikan bahwa tidak mengurangi keefektifan masing-masing APD
  • Segera melapor jika merasakan gejala rasa sakit atau tidak nyaman menggunakan APD
  • Melaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab jika diperlukan perhatian khusus penggunaan APD
sumber : hsepedia
11 April 2022.
Midiatama
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja
Safety K3
Bahaya Penerangan Yang Buruk Bagi Pekerja

Penerangan yang buruk bukan berati yang gelap. Namun penerangan yang baik ditempat kerja adalah yang tidak menyilaukan, yang tidak berkedip, yang tidak menimbulkan bayangan kontras dan tidak menimbulkan panas.  Biasanya intensitas pencahayaan dinyatakan dalam satuan Lux.

Dalam bekerja tentunya pencahayaan ini sangat penting, sehingga dalam regulasi pemerintah telah dibuatkan standarisasi berkaitan tingkat pencahayaan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Misalnya untuk penerangan di halaman dan jalan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu setidaknya 20 lux.

Atau untuk pekerjaan yang sifatnya mengerjakan bahan-bahan yang kasar, atau pergudangan untuk menyimpan barang-barang besar dan kasar setidaknya perlu 50 lux. Semakin teliti maka semakin tinggi juga intensitas yang diperlukan namun tetap ada batasannya. Karena pencahayaan yang terlalu terang juga bisa membahayakan.

Penerangan yang buruk atau yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya akan menimbulkan risiko pada pekerja seperti kelelahan mata, berkurangannya kemampuan mampu hingga kerusakan indera mata.

Di beberapa kondisi, penerangan yang buruk juga dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.  Oleh karena itu penting memastikan bahwa kita bekerja dengan penerangan yang baik. Aturan terkait pencahayaan bisa dilihat di Permenaker no 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja (halaman 61)


Baik bukan berarti sangat terang, buruk bukan berarti redup. Tapi baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita.
 
sumber : hsepedia
07 April 2022.
Midiatama
Bagaimana Cara Melakukan Penilaian Risiko?
Safety K3
Bagaimana Cara Melakukan Penilaian Risiko?
Risiko selalu ada pada setiap tingkatan jabatan maupun proses operasi perusahaan. Dalam kegiatan operasi perusahaan, risiko akan selalu mengancam sehingga bisa memengaruhi tujuan atau sasaran perusahaan yang berakibat kerugian finansial, kerugian waktu, hingga kecelakaan kerja. Bila dibiarkan, hal ini bisa mengakibatkan usaha perusahaan berjalan statis dan berakhir pada kehancuran bisnis itu sendiri.
 
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap sasaran, diukur dengan hukum sebab akibat. – Standar AS/ NZS 4360
 
Penilaian Risiko
Tahapan ini dilakukan melalui proses analisis risiko dan evaluasi risiko. Analisis risiko dilakukan untuk menentukan besarnya suatu risiko dengan mempertimbangkan tingkat konsekuensi (keparahan) dan kemungkinan yang dapat terjadi untuk mengambil tindakan pengendalian.
 
Untuk menentukan tingkat atau level risiko, Anda dapat melakukan penilaian menggunakan matriks sesuai standar AS/ NZS 4360 di bawah ini:
Keterangan:
  • Extreme High Risk (E): Sangat berisiko, dibutuhkan tindakan secepatnya
  • High Risk (H): Risiko tinggi, dibutuhkan perhatian dari manajemen puncak
  • Medium Risk (M): Risiko sedang, tanggung jawab manajemen harus spesifik
  • Low Risk (L): Risiko rendah, ditangani dengan prosedur rutin

Sebagai tindak lanjut dari penilaian risiko perlu dilakukan evaluasi risiko. Tujuannya untuk melihat apakah risiko yang telah dianalisis dapat diterima atau tidak dengan tingkat/ level risiko sesuai kriteria standar yang digunakan, di mana selanjutnya akan masuk pada pertimbangan tahapan pengendalian.

Semoga Bermanfaat, Salam Safety!

04 April 2022.
Midiatama
Cara Menentukan Konteks dalam Penerapan MANAJEMEN RISIKO
Safety K3
Cara Menentukan Konteks dalam Penerapan MANAJEMEN RISIKO
Dalam menerapkan manajemen risiko di bidang K3, ada beberapa tahapan atau langkah yang perlu Anda lakukan. Tahapan ini bertujuan agar proses manajemen risiko K3 di perusahaan Anda berjalan cepat, tepat dan efektif.
 
Menentukan Konteks
Penetapan konteks dari manajemen risiko harus dilakukan pertama kali agar proses pengelolaan risiko tidak salah arah dan tepat sasaran. Penetapan konteks memudahkan Anda mengidentifikasi dan melakukan tahapan-tahapan selanjutnya.
 
Penetapan konteks meliputi:
  • Konteks eksternal dan internal, menggambarkan lingkungan eksternal dan internal di mana perusahaan beroperasi dan mengupayakan sasaran yang ditetapkan.
  • Konteks manajemen risiko, perusahaan perlu menetapkan tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter dari aktivitas atau bagian dari perusahaan di mana proses manajemen risiko harus dilaksanakan dan ditetapkan.
  • Menentukan kriteria risiko, didapat dari kombinasi kriteria tingkat kemungkinan dan keparahan.

A. Nilai Tingkat Kemungkinan

B. Nilai Tingkat Keparahan
C. Skala Tingkatan Risiko
Penetapan konteks ini biasanya mengacu pada beberapa hal, di antaranya visi dan misi perusahaan, Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), dan Key Performance Indicator (KPI).

Semoga Bermanfaat, Salam Safety!
31 Maret 2022.
Midiatama
Peran Penting Manajemen Risiko
Safety K3
Peran Penting Manajemen Risiko
Tujuan manajemen risiko adalah untuk meminimalkan kerugian dan meningkatkan kesempatan atau peluang di perusahaan. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun kecelakaan kerja.
 
Apa itu manajemen risiko? Mengapa manajemen risiko penting dilakukan perusahaan? Konsep manajemen risiko awalnya dikenal di bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada tahun 1980-an setelah berkembangnya model teori kecelakaan kerja yang dikeluarkan ILCI (teori ILCI Loss Causation).
 
Manajemen risiko haruslah menjadi bagian penting dari pelaksanaan sistem manajemen sebuah perusahaan. Manajemen merupakan bagian yang tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari kegiatan proses organisasi/ perusahaan dalam mencapai tujuan atau sasaran.
Manajemen risiko adalah suatu upaya pengelolaan risiko secara komprehensif, terencana dan sistematis guna mencegah terjadinya kerugian atau kecelakaan kerja dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat risiko dan dampak yang dapat ditimbulkan.
 
Secara tidak langsung, manajemen risiko juga memberikan perbaikan dalam aspek keselamatan, kesehatan kerja, kepatuhan terhadap peraturan perundangan, perlindungan lingkungan hidup, persepsi publik, kualitas produk, tata kelola perusahaan (corporate governance), efisiensi operasi, dan lain-lain.
 
Berikut manfaat penerapan manajemen risiko di perusahaan:
  • Melindungi pekerja dan bisnis dari kerugian atau kecelakaan kerja
  • Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya
  • Meminimalkan biaya kerugian untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan
  • Memberikan rasa aman untuk para pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya
  • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi setiap unsur dalam organisasi
  • Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.
28 Maret 2022.
Midiatama
Bayar Pelatihan dengan Biaya SENDIRI..??
Safety K3
Bayar Pelatihan dengan Biaya SENDIRI..??
Salah satu yang harus di utamakan dalam bekerja adalah tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Safety first, istilah ini tak asing lagi terdengar di telinga para pekerja bahwa apapun yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja harus lebih di utamakan, karena kesehatan dan keselamatan dalam bekerja adalah hal mutlak bagi para pekerja.
 
Dalam dunia kerja, karyawan merupakan aset termahal yang paling berharga di perusahaan tersebut, maka perusahaan harus mengeluarkan sedikit biaya yang tergolong mahal untuk menjaga aset tersebut supaya selamat dan sehat menjalankan tugas.
 
Alasan karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan tergolong tinggi, maka banyak perusahaan yang masih belum mengutamakan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, padahal biaya tersebut tentu berbanding jauh dengan yang harus dikeluarkan jika terjadi insiden atau kecelakaan kerja di perusahaannya, yang secara otomatis juga akan merusak citra positif dari perusahaan tersebut.  Melihat uang yang tidak sedikit dikeluarkan untuk training K3, maka pada artikel ini kita akan membahas tentang biaya pelatihan K3.
Dari hasil survey di beberapa website perusahaan jasa keselamatan dan kesehatan kerja dan sejumlah penyedia jasa atau konsultan yang bergerak di bidang pelatihan K3, maka jumlah uang yang perlu di persiapkan untuk mengikuti pelatihan K3 umum bersertifikasi langsung dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan  rata-rata sekitar 6-10 juta rupiah per orangnya, tergantung jenis dari K3 dan daerah dimana tempat di selenggarakannya pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut.
 
Pada beberapa vendor atau konsultan K3, harga yang ditawarkan selain pemaparan materi juga sudah termasuk pelayanan dan fasilitas guna menunjang kelancaran selama berlangsungnya pelatihan tersebut. Bagaimana, tergolong mahal bukan? tapi jika dilihat dari sisi positifnya sangat banyak manfaat yang akan didapat dalam jangka panjang, baik itu bagi perusahaan maupun juga bagi para pekerjanya.
 
Beberapa manfaat yang akan didapat ketika seseorang mengikuti Pelatihan atau Sertifikasi K3 adalah sebagai berikut :
  • Dapat Melaksanakan Pembinaan Operasional K3
  • Memiliki Sertifikasi K3 yang Bermanfaat di Bidang Finansial
  • Menunjang Promosi Jabatan di Perusahaan
  • Anda bisa belajar bagaimana cara mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja
  • Membantu Anda memahami situasi di lingkungan kerja, hingga meningkatkan citra positif perusahaan
  • Serta memberikan kepercayaan kepada klien perusahaan
24 Maret 2022.
Midiatama
1
...
33
34
35
32
33
34
35
36
...
52

Artikel Populer

10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

05 September 2024.
410 Views
10 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

27 September 2024.
388 Views
Tips Menerapkan Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

24 Agustus 2023.
365 Views
Selain Fire Detector, Apa Komponen Lain yang Ada pada Fire Alarm?

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

11 Mei 2023.
338 Views
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengurangi Rasa Sakit Perut Saat Maag Kambuh?

Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

19 Agustus 2024.
325 Views
Waspadai Bahaya Arc Flash – Ledakan Api Listrik

6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

23 September 2024.
321 Views
6 Klasifikasi Area Berbahaya dan Tindakan Pencegahannya

Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

26 Agustus 2024.
313 Views
Mengapa perlu melakukan penilaian risiko kebakaran?

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline

19 September 2024.
299 Views
Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Lifeline
Kontak Kami
Fast Respon (Sales)

0899-3386423 (Beni)

0815-32615243 (Risma)

0878-88880799 (Soka)

0815-32705432 (Amanda)

Telephone (Office)

021-2126380 (24 Jam)

021-22545432 (Jam Kerja)

021-58906930 (Jam kerja)

Email

[email protected]

[email protected]

Office

Gedung Wisma Presisi, Lantai 1 No 4, Jalan Taman Aries RT.05/RW2, Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat 11620

Business Partner

Lihat partner lainnya

HSE
Garuda
LSPK3 Indonesia
ALPK3 Indonesia
Bantuan

Hubungi Kami

Syarat

Syarat dan Ketentuan

FAQ

Sosial Media

Facebook

Instagram

Youtube

Aplikasi Miccapro
Aplikasi Miccapro di App StoreAplikasi Miccapro di Google Play
HUBUNGI KAMI
Fast Respon (Sales)

0899-3386423 (Beni)

0815-32615243 (Risma)

0878-88880799 (Soka)

0815-32705432 (Amanda)

Telephone (Office)

021-2126380 (24 Jam)

021-22545432 (Jam Kerja)

021-58906930 (Jam kerja)

ALAMAT KAMI

PT. Mitra Dinamis Yang Utama (PJK3 Midiatama Academy) Gedung Wisma Presisi, Lantai 1 No. 4, Jalan Taman Aries RT.5/RW.2 Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat 11620

Email

[email protected]

[email protected]

Jam Kerja

08.00 WIB - 17.00 WIB

BANTUAN

Hubungi Kami

Syarat

Syarat dan Ketentuan

FAQ

Business Partner
HSE
Garuda
LSPK3 Indonesia
ALPK3 Indonesia

Lihat lebih banyak

SOCIAL MEDIA

Facebook

Instagram

Youtube

Aplikasi Miccapro
Aplikasi Miccapro di App StoreAplikasi Miccapro di Google Play
© Copyright 2020 - 2025 PT Mitra Dinamis Yang Utama
Powered By Midiatama