Dalam dunia konstruksi, penggunaan scaffolding adalah hal yang umum. Scaffolding adalah platform temporary yang digunakan untuk membantu pekerja dalam bekerja di ketinggian. Penggunaan scaffolding memungkinkan para pekerja untuk bekerja di ketinggian dengan aman, memfasilitasi berbagai tahap proyek konstruksi, mulai dari pembangunan hingga perbaikan dan pemeliharaan bangunan. Artikel ini akan membahas penggunaan scaffolding dalam proyek konstruksi dan menggali peran kritisnya dalam mencapai keberhasilan proyek.
Pengertian Scaffolding
Scaffolding merupakan struktur provisional yang terdiri dari balok, tiang, dan platform yang dipasang di sekitar atau di atas bangunan yang sedang dibangun atau diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk memberikan akses yang aman bagi pekerja dan peralatan di area kerja yang tinggi atau sulit dijangkau.
Scaffolding harus didesain dan dibangun untuk menjadi stabil dan kokoh agar dapat menopang berat pekerja dan peralatan yang digunakan, memberikan akses yang mudah, memprioritaskan keamanan dan melakukan pemeliharaan secara rutin.
Scaffolding memberikan platform yang aman bagi pekerja untuk melakukan berbagai tugas konstruksi, seperti pemasangan, pengecatan, plesteran, atau pemasangan atap di area yang tinggi atau sulit dijangkau. Selain pekerja, scaffolding juga digunakan untuk mendukung peralatan berat seperti mesin konstruksi, material, dan peralatan lain yang diperlukan dalam pekerjaan.
Jenis-Jenis Scaffolding
Ada berbagai jenis scaffolding yang digunakan dalam industri konstruksi. Berikut penjelasannya:
1. Scaffolding Tubular (Tube and Coupler Scaffolding)

Scaffolding tubular terdiri dari tabung baja dan coupler untuk menghubungkan komponen-komponen scaffolding, seperti tiang vertikal dan lintang horizontal. Scaffolding ini kuat, tahan lama, dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi cuaca. Dapat dirakit dalam berbagai bentuk sesuai kebutuhan proyek. Namun, untuk perakitan yang lebih kompleks memerlukan waktu dan tenaga kerja yang berat.
2. Scaffolding Ringlock (Ringlock Scaffolding)

Scaffolding ringlock ini menggunakan sistem kunci cincin (ringlock) untuk mengunci tiang vertikal dan horizontal. Ini memungkinkan perakitan yang cepat dan efisien. Scaffolding ini memiliki kelebihan cepat dirakit, sangat stabil, dan dapat digunakan dalam berbagai konfigurasi. Cocok untuk proyek dengan jangka waktu pendek. Namun penggunaannya membutuhkan biaya yang lebih mahal daripada beberapa jenis scaffolding lainnya.
3. Scaffolding Kwikstage (Kwikstage Scaffolding)

Scaffolding kwikstage ini merupakan jenis sistem scaffolding modular yang menggunakan kunci cepat. Ini adalah jenis scaffolding yang sangat populer. Scaffolding jenis ini dapat dengan cepat dirakit, mudah disesuaikan dengan berbagai bentuk dan ukuran proyek, dan sering digunakan untuk proyek-proyek konstruksi ringan hingga sedang. Namun dalam penggunaannya mungkin memerlukan biaya awal yang lebih tinggi untuk peralatan.
4. Scaffolding Suspensi (Suspension Scaffolding)

Scaffolding suspensi digantung dari atas dengan kawat baja dan digunakan untuk pekerjaan di gedung tinggi atau jembatan. Sehingga memungkinkan akses ke area yang sulit dijangkau di gedung tinggi. Scaffolding jenis ini sangat cocok untuk pekerjaan pengecatan, perbaikan, dan perawatan. Namun, kelemahannya, jenis ini memerlukan peralatan tambahan dan pelatihan khusus, sehingga berpotensi risiko yang lebih tinggi terkait dengan kerja di ketinggian.
5. Scaffolding Layher (Layher Scaffolding)

Scaffolding Layher adalah sistem scaffolding modular yang menggunakan sistem kunci cepat. Ini terkenal dengan kualitas dan keamanannya yang tinggi. Scaffolding ini sangat aman, mudah dirakit, dan sering digunakan di proyek-proyek besar atau rumit. Namun, lebih mahal daripada beberapa jenis scaffolding lainnya.